PEKANBARU, Garda45.com – Kejari Pekanbaru di duga tidak bernyali dalam Penanganan Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebesar kurang lebih 50 Miliyar rupiah yang terjadi di Ruang lingkup Sekretariat DPRD Pekanbaru yang di laporkan Pemuda Milenial Pada tanggal (7/1/2022). Hingga Pada saat ini laporan tersebut terkesan jalan di tempat bagaikan di terjang ombak.
Hal ini dibuktikan dengan penanganan laporan dugaan korupsi besar-besaran di ruang lingkup sekretariat DPRD Pekanbaru, yang di mana sebelumnya aktivis Anti Rasuah dan beberapa elemen dan organisasi lainnya telah melaporkan mantan PLT Sekwan DPRD Pekanbaru ber-inisial BR, atas dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk anggaran makan minum, anggaran kendaraan dinas dan anggaran publikasi sebesar Rp 24 miliar Ta. 2020 di DPRD Kota Pekabaru yang di duga fiktif, dan masih banyak lagi item item lainnya di masa jabatan Plt Sekwan DPRD, BR pada tanggal 7/1/2022. Namun, hingga pada saat ini, tindak lanjut dari pada laporan tersebut senyap begitu saja alias jalan ditempat.
Meski dicuekin dan terkesan di senyepkan dan tidak ada titik terang atas laporan tersebut, tim aktivis anti Rasuah (Pemuda Milenial Pekanbaru) tidak mau diam dan tetap berjuang. Senin (8/2/2022) kembali datangin gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru untuk mempertanyakan tindak lanjut Laporannya yang di serahkan pada tanggal 7/1/2022, atas dugan tindak pidana korupsi di DPRD Pekanbaru sebesar kurang lebih 50 Miliar yang di duga di lakukan mantan Plt Sekwan DPRD ber-inisial BR.
Namun, lagi lagi tim aktivis anti Rasuah menuai kekecewaan dan penuh tanya bahkan geram atas tindakan Kejari Pekanbaru yang di nilai tidak provesional dalam menjalankan tugas dan wewenang.
Betapa tidak, seorangpun perwakilan orang terhormat di kejaksaan Negeri pekanbaru tidak bisa di temui.
“Maaf bang. Kajarinya sedang mengikuti kegiatan diluar. Tunggu bang, ” singkat salah seorang staf Kejari Kepada tim Pemuda Milenial, Senin (7/2/2022).
Atas perintah tersebut, tim aktivis anti Rasuah pun yang di pimpin langsung ketua pemuda Milenial Pekanbaru (PMP), Teva Iris di dapingi walikota LSM LIRA serta kawan kawan, bersedia menunggu kehadiran Kajari, Teguhwibowo, SH., MH.
Setelah ditunggu beberapa jam, akhirnya Kajari Teguhwibowo, SH., MH, di dapingi Kasintel, Lasargi Marel, SH, MH menjumpai dan menerima kedatangan tim aktivis anti rasuah yang sudah rela menunggu beberapa jam.
Dihadapan Tim Pemuda Milenial dan beberapa awak media, Teguh Wibowo menyampaikan bahwa laporan Pemuda Milenial Pekanbaru tersebut sedang di tanggani dengan serius dan butuh proses.
“Masih jalan, laporan Pemuda Milenial Pekanbaru kita sedang tanggani dengan serius. Bahkan saya melihat data Pemuda Milenial Pekanbaru ini sangat Signifikan Dan luar biasa. Hanya ini kan soal korupsi, kita butuh proses, dan kita menunggu Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru ini untuk mendorong penegakan Hukum,” ujar Wibowo, di hadapan Awak Media.
Bahkan menurut Kajari Pekanbaru, pihaknya selama satu bulan terkahir sudah melakukan proses yang disebutnya telah jauh, namun disebutnya masih dalam ranah inteligen, belum ke ranah penindakan di pidsus.
“Ooo…jalan.. kita jalan, bahkan sudah jauh, hanya masih dalam inteligen ya.. kita perlu Informasi pul baket,” Kata orang nomor satu di kejaksaan negeri Pekanbaru itu.
Menurutnya bahwa penegakan hukum di Kejaksaan itu ada yang represif dan ada untuk pencegahan.
“Kita lihat nanti situasinya seperti apa, apakah kita akan mempidanakan seseorang ? apakah kita harus pengembalian ? yang lebih bagus yang mana ?,” Ujarnya.
Ketika di singgung terkait alat bukti yang cukup, Wibowo menjawab bahwa masih mengumpulkan data
“Yang namanya laporan itukan awal, itu masih jauh ceritanya bro, kita masih didunia intelijen, sifatnya mengumpulkan data dan keterangan, ” tutup Wibowo
Ditempat yang sama, Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru, Teva Iris menyampaikan apresiasi atas pernyataan Teguh Wibowo selaku Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru. Dan pihaknya berjanji akan kawal terus proses laporan tersebut Sampai tuntas.
“Yah. Saya apresiasi pernyataan dari Pak Teguh tadi. Artinya laporan kita masih dalam proses berjalan dan sudah di lakukan pemanggilan orang yang tidak kita ketahui juga. Tentu ini APH yang mengetahi lebih rinci karena itu bukan gawe kita, yang pasti kita tetap kawal proses laporan kita. Apabila laporan kita tidak di tindak lanjuti lagi, maka kita akan gelar aksi berjilid, ” tegas ketua Pemuda Milinial Ini.
Reporter : KEND ZAI.
Komentar