Genap 238 Tahun Usia Kota Pekanbaru, Namun Menurut Anggota DPRD Pekanbaru Belum Menunjukkan Capaian yang Signifikan

PEKANBARU, Garda45.com – Pada Hari ini usia Kota Pekabaru genap 238 Tahun. Walau demikian, masih belum menunjukkan capaian yang signifikan. Hal itu di ungkapkan anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti, SH., MH dari Fraksi Golkar seusai mengikuti Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hut Ke-238 Tahun Kota Pekanbaru, yang di gelar di Balai Payung Sekaki DPRD Pekanbaru, Jalan Sudirman Kota Pekanbaru, Kamis (23/6/2022).

“Usia 238 tahun itu bukan sedikit kan, Pekanbaru ini sudah termasuk Kota yang tua, dan kita patut bangga Pekanbaru ada sejarah pernah mendapatkan Reputasi Kota Adipura, namun sekarang, saya kira kita semua tahu Pekanbaru seperti apa. Ini lah menurut saya yang harus dibenahi pemerintah Kota Pekanbaru dengan pemimpin baru yang sekaligus gaya baru,” kata Ida usai menghadiri acara Rapat Paripurna HUT Kota Pekanbaru yang ke 238 di ruang Paripurna DPRD Pekanbaru.

Menurut Ida Yulita Susanti, apa yang disampaikan oleh Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun, dalam pidatonya hari ini, adalah merupakan pilihan yang tepat dan bentuk pemahaman akan persoalan Kota Pekanbaru.

“Pidato Pak Pj Walikota tadi menurut saya sudah relevan dengan kondisi Kota kita hari ini. Sampah, Banjir, dan Infrastruktur di Kota ini harus jadi prioritas Pemerintah, kerena tiga poin itu menjadi masalah yang menonjol saat ini, dengan pemimpin wajah baru kita, kita berharap, Kota Pekanbaru berhasil memiliki wajah baru pula,” lanjutnya.

Namun siapa sangka, Ida, yang kerap di juluki IYS ini, ternyata sangat perduli dengan kondisi pendidikan di Kota Pekanbaru. Dalam setiap momen wawancara dengan media, Ida kerap mengatakan agar Pemerintah bisa memberi perhatian serius terhadap pendidikan di Kota Pekanbaru, dengan alasan, pendidikan adalah aset utama guna menciptakan SDM generasi Kota Pekanbaru, yang nantinya bisa memimpin Kota Pekanbaru.

“Saya ingin menambah satu poin lagi untuk skala prioritas pemerintah, yakni pendidikan. Khususnya persoalan PPDB masuk ajaran baru sering bermasalah. Saya di Komisi III sudah mengevaluasi perwako agar memberi porsi lebih kepada jalur zonasi, tidak boleh sama rata dengan semua wilayah, antara yang padat penduduk dan yang kurang padat harus dibedakan. Demikian juga jalur prestasi dan jalur afirmasi kita minta kuota ditambah, agar pendidikan dapat berjalan secara adil dan merata, urai Ida Yulita Susanti.

Disamping itu, Ida juga tak lupa menyampaikan bahwa Kota Pekanbaru, baik Eksekutif dan legislatif nya saat ini di pimpin oleh wajah-wajah baru, sehingga harapnya, di minta untuk dapat membawa semangat baru dan perubahan Kota Pekanbaru ke arah yang lebih baik dan pada akhirnya dapat memberikan jawaban atas segala permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat.

“Inilah waktunya Pemerintah dan DPRD Pekanbaru dapat bersinergi dengan baik, dengan para pemimpin baru di dua Lembaga ini, saya harapkan ada semangat baru membawa perubahan positif, sehingga kinerja dari dua lembaga ini dapat berjalan bahu membahu. Kami selaku anggota Dewan pasti akan mendukung program Pemerintah,” imbuhnya.

Ia juga menghimbau kepada Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun, tidak hanya mendengar masukan dari sepihak, khususnya di lembaga legislatif yang suhu politik dan di namikanya terus meninggi, dan Pj Walikota diharapkan bijak dalam mengambil keputusan, terutama jika ada pejabat yang potensi mencipata kegaduhan dan persoalan hukum, harus di sikapi demi kelancaran roda pemerintahan.

“Secara prinsip, Pj ini kita akan dukung, mari kita bersama-sama bangun Kota ini, di sisi lain kita perbaiki kedalam, jika ada oknum pejabat yang berpotensi bermasalah, harus segera di tertibkan, jangan sampai bikin gaduh, itu bisa menguras energi kita nantinya , khususnya Pj Walikota, harus nyaman bekerja, di butuhkan keberanian pemimpin untuk Kota Pekanbaru ini,” pungkas Ida.

KEND ZAI

Komentar