Siak, Garda45.com -Tindak Lanjut Demo Mahasiswa yang digelar belum lama ini di siak, saat ini kembali mencuat terkait Kasus dugaan korupsi yang melibatkan PT. Bumi Siak Pusako (BSP) dan Direktur Utamanya, Iskandar, semakin memanas setelah munculnya klaim penjualan minyak mentah tanpa melalui proses tender yang sah.
Mahasiswa di Kabupaten Siak, yang tergerak oleh kasus ini, mendesak agar Iskandar segera mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT.BSP dan menyerukan agar investigasi yang transparan dilakukan terhadap dugaan penyalahgunaan wewenang dalam transaksi tersebut. Pada Senin (7/4/2025).
Menurut informasi yang beredar, Kordinator aksi Riyan Azhari, Ketua Siak Muda Berbicara (SIMBA),” dalam orasinya mengatakan, PT. BSP diduga telah menjual minyak mentahnya ke PT. TIS Petroleum (Asia) tanpa melalui prosedur tender yang lazim. Kejanggalan dalam proses ini muncul karena PT. TIS Petroleum, yang tidak memiliki rekam jejak yang jelas dalam pengelolaan minyak mentah, tampaknya diberikan hak eksklusif untuk membeli minyak BSP.
“Penjualan ini, yang seharusnya dilakukan dengan tender terbuka untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi, justru dilakukan secara langsung tanpa melibatkan pihak-pihak yang lebih banyak, menimbulkan kecurigaan akan adanya praktik korupsi.” ungkap Riyan Azhari.
Mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah organisasi di Siak merasa bahwa tindakan ini merugikan negara dan masyarakat luas. Mereka berpendapat bahwa PT. BSP, yang merupakan perusahaan milik daerah, seharusnya mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki.
“Dalam pernyataan mereka, para mahasiswa menuntut agar pihak berwenang, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan korupsi ini dan menghukum pihak-pihak yang terlibat.
Selain itu, laporan yang beredar juga mencuatkan nama inisial nama Widodo Ratanachaitong yang diduga terlibat dalam skandal ini wdd dikaitkan dengan mafia minyak yang telah lama beroperasi di sektor energi Indonesia.” bener Kordinator Aksi.
“Menurut sejumlah sumber, inisial Wdd adalah sosok yang memiliki jaringan luas di industri minyak dan diduga turut berperan dalam pengaturan penjualan minyak yang melibatkan PT. BSP. Beberapa pihak juga menudingnya memiliki keterkaitan dengan peristiwa korupsi besar yang melibatkan perusahaan-perusahaan energi seperti Pertamina.
Pihak PT. BSP hingga kini belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan tersebut, meskipun Iskandar, selaku Direktur Utama, telah mendapat tekanan publik untuk memberikan penjelasan. Para mahasiswa yang menggelar aksi protes di depan kantor pemerintah Kabupaten Siak menyerukan agar perusahaan negara seperti PT. BSP bertanggung jawab atas setiap kebijakan yang diambil, dan setiap transaksi yang dilakukan harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.” tutur Riyan Azhari, Ketua Siak Muda Berbicara (SIMBA).
Aksi mahasiswa ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang mengutamakan kepentingan rakyat, bukan hanya menguntungkan segelintir pihak. Mereka juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Siak segera mengambil langkah tegas dalam menangani masalah ini, guna mencegah praktik korupsi yang lebih besar di masa depan.
Selain tuntutan terhadap Iskandar, mahasiswa juga meminta agar pihak berwenang menyelidiki lebih dalam mekanisme tender yang telah dilakukan di PT. BSP selama ini, untuk memastikan apakah ada prosedur yang benar-benar dijalankan dalam setiap transaksi minyak yang dilakukan perusahaan tersebut. Mereka menganggap bahwa transparansi dalam pengelolaan perusahaan daerah sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
“Aksi mahasiswa ini berlanjut hingga hari ini, dengan rencana untuk menggelar forum terbuka yang mengundang berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah daerah dan perwakilan dari KPK, untuk membahas lebih lanjut kasus ini.” tutupnya.**
Laporan; Ivan
Komentar