Pekanbaru

Tingkatkan Kompetensi Siswa, Tim Dosen UMRI  dan Guru SMKF Ikasari  Kolaborasi implementasi pembelajaran farmasi berbasis proyek Herbal Serbuk Nenas

191
×

Tingkatkan Kompetensi Siswa, Tim Dosen UMRI  dan Guru SMKF Ikasari  Kolaborasi implementasi pembelajaran farmasi berbasis proyek Herbal Serbuk Nenas

Sebarkan artikel ini
Dok : Mahasiswa Farmasi Bersama Gurus SMKF Ikasari

PEKANBARU, Garda45.com – Guru-Guru Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMKF) Ikasari Pekanbaru, berkolaborasi dengan dosen dari Farmasi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), untuk implementasi program pembelajaran berbasis projek.

Program ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen farmasi UMRI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran farmasi.

Pembelajaran berbasis proyek memanfaatkan nenas, tumbuhan potensi lokal sebagai produk herbal inovatif berupa serbuk instan dari buah nenas.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis siswa sekaligus menjembatani kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri fitofarmaka.

Inisiatif kolaboratif ini dirancang sebagai implementasi pembelajaran kontekstual, di mana siswa tidak hanya mempelajari teori di kelas tetapi juga terlibat langsung dalam seluruh proses produksi.

Mulai dari identifikasi bahan baku berkualitas, proses ekstraksi, formulasi, hingga pengemasan produk akhir, seluruh tahapan dilakukan dengan pendampingan intensif dari para guru dan dosen ahli.

Pelaksanaan projek ini menekankan pada metode hands-on learning. Para siswa diajak untuk memahami tantangan nyata dalam standardisasi produk herbal.

Kolaborasi sekolah-universitas memberikan transfer ilmu pengetahuan terkini mengenai teknologi farmasi dan praktik terbaik dalam pengolahan bahan alam, yang memperkaya materi ajar yang diterima siswa di sekolah.

Manfaat dari program ini dirasakan secara langsung oleh para peserta didik. Mereka mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dengan dunia industri, membangun portofolio produk, serta mengasah kemampuan analisis dan pemecahan masalah. Bagi guru, kolaborasi ini menjadi sarana pengembangan profesional yang efektif.

“Pembelajaran farmasi berbasis PjBL ini memberikan wawasan baru bagi siswa kami. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi langsung mempraktikkan cara mengolah limbah dari tumbuhan potensi lokal menjadi produk bernilai di bawah bimbingan para ahli dari UMRI,” ujar salah seorang guru pembimbing dari SMKF Ikasari saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Pengembangan produk berbasis nenas dipilih karena merupakan salah satu komoditas unggulan lokal Provinsi Riau yang memiliki potensi besar di industri kesehatan.

Seiring meningkatnya tren penggunaan obat-obatan herbal dan produk kesehatan alami di masyarakat, inovasi pendidikan seperti ini menjadi krusial untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di sektor fitofarmaka.

Diharapkan, program ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi sekolah kejuruan lainnya.

Kedepannya, diharapkan adanya pengembangan varian produk lain serta penjajakan potensi hilirisasi agar hasil karya siswa tidak hanya berhenti sebagai prototipe, tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat luas. Inisiatif ini menegaskan komitmen bersama antara dunia pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dalam memajukan sumber daya manusia yang inovatif, ujarnya.

(FAKULTAS FARMASI UMRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *