CIlACAP | Garda45.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 200 personel tim SAR gabungan, terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan sukarelawan, untuk mencari korban tanah longsor di Kabupaten Cilacap.
Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan pada Jumat (14/11/2025), Kurang lebih ada 200 personel yang dikerahkan. Kami berharap seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan.
BNPB juga mendatangkan alat berat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Alat berat dan pompa alkon kami datangkan. Kami juga memastikan kebutuhan dasar warga di sekitar lokasi terpenuhi,” ujar Sunaryanto kepada Garda45.com
BNPB berencana merelokasi 28 warga yang tinggal di wilayah rawan longsor. Menurut Suharyanto, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lahan relokasi yang lebih aman.
“Upaya relokasi akan dilakukan setelah penanganan darurat selesai. Pemerintah Kabupaten Cilacap sudah menyiapkan lokasi relokasi yang lebih aman,” jelasnya.
Suharyanto mengimbau masyarakat di sekitar lokasi longsor untuk sementara waktu mengosongkan area tersebut demi keamanan.
“Ada 28 rumah yang akan direlokasi, dan pemerintah daerah sudah menyiapkan lokasinya,” tambahnya.
BNPB memastikan relokasi akan segera dilaksanakan setelah proses tanggap darurat selesai.
“Kita ungsikan dulu warga dari titik-titik rawan untuk menghindari longsor susulan,” ucapnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.16 WIB, korban jiwa akibat longsor di Cilacap mencapai 3 orang, sementara 20 orang masih dalam pencarian. Sebanyak 23 orang selamat, namun berada di wilayah rawan bencana. Ketiga korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Majenang, dan 20 warga yang selamat mengungsi ke rumah kerabat.
Kerugian material meliputi 12 rumah rusak berat tertimbun longsor. Selain itu, 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terancam longsor susulan.











