Daerah

Wali Kota Agung Lunasi 80 Persen Tunda Bayar, Pembangunan Pekanbaru Tetap Jalan di Tengah Defisit

10
×

Wali Kota Agung Lunasi 80 Persen Tunda Bayar, Pembangunan Pekanbaru Tetap Jalan di Tengah Defisit

Sebarkan artikel ini
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho. (G45/net).

PEKANBARU | Garda45.com – Di tengah kondisi keuangan daerah yang masih defisit, Wali Kota Pekanbaru H. Agung Nugroho SE MM mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru telah berhasil melunasi 80 persen tunggakan kegiatan (Tunda Bayar/TB). Dari total Rp467 miliar, kini hanya tersisa Rp95 miliar yang tengah dalam proses pembayaran.

Meski dibebani tunggakan besar, Agung menegaskan bahwa pembangunan fasilitas publik tetap berjalan. Sejumlah ruas jalan telah diperbaiki, sementara proyek perbaikan jalan dan drainase juga sedang berlangsung. Program penanganan sampah dan banjir pun tidak terhenti meski kondisi keuangan masih minim.

Ia menegaskan bahwa program prioritas masyarakat tetap berjalan tanpa terganggu oleh warisan beban TB sebelum dirinya bersama Markarius dilantik pada Februari 2025.

“Kami akui, saat kami masuk ada sejumlah hutang pemerintah. Tapi kami berkomitmen melunasinya tahun ini. Ada mekanisme pembayaran yang harus dipatuhi, namun program masyarakat tetap kami jalankan,” ujar Agung.

Wali kota yang baru saja mengikuti kursus kepemimpinan di Lemhannas Kemendagri itu menyayangkan insiden pembongkaran fasilitas umum oleh oknum kontraktor dengan dalih belum menerima pembayaran.

Menurut informasi yang diterimanya, proyek tersebut dikontrakkan pada Desember 2024, sementara proses pembayaran TB dilakukan secara bertahap sesuai urutan kontrak terdahulu.

“Ada miskomunikasi. Kontrak mereka per Desember 2024, sementara TB yang dibayar itu tentu yang terdahulu secara bertahap. Proses pembayaran sedang berlangsung dalam antrian, namun informasi ini belum tersampaikan secara utuh kepada kontraktor,” jelas Agung.

Di luar persoalan tersebut, Agung menegaskan bahwa seluruh kewajiban pembayaran tetap akan diselesaikan. Namun prosesnya harus melalui pengawasan ketat sesuai audit BPK dan inspektorat.

“Harapannya, cara seperti itu tidak terjadi lagi. Semua bisa dikomunikasikan dengan baik. Kami hadir untuk masyarakat Pekanbaru,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *