PEKANBARU | Garda45.com – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulai mempersiapkan perubahan status kedaruratan dari siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menuju status penanganan potensi bencana hidrometeorologi. Status siaga Karhutla diproyeksikan berakhir pada 30 November 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Pemadam Kebakaran Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa curah hujan di sejumlah wilayah sudah menunjukkan peningkatan, meskipun masih dalam kategori ringan hingga sedang.
“Jika curah hujan terus meningkat, kemungkinan status Siaga Karhutla akan dicabut bulan ini,” ujar Edy Afrizal di Pekanbaru.
Ia menegaskan bahwa BPBD Damkar Riau kini mengalihkan fokus kesiapsiagaan dengan memperkuat sarana, peralatan, serta personel untuk menghadapi potensi bencana banjir, longsor, dan dampak musim hujan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memberikan imbauan kepada pemerintah kabupaten/kota agar segera menetapkan status siaga banjir bagi wilayah yang berpotensi terdampak.
“Kalau kabupaten dan kota sudah menetapkan status siaga banjir, kita segera menindaklanjuti dengan penetapan status yang sama di tingkat provinsi,” pungkasnya.
