JAKARTA | Garda45.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengerahkan langkah cepat dalam menangani dampak cuaca ekstrem yang memicu banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), serta Sumatera Barat (Sumbar) pada 19–25 November 2025. Peristiwa ini berdampak pada puluhan ribu warga, memutus akses komunikasi, serta mengganggu pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menegaskan seluruh dukungan logistik kesehatan sudah disalurkan dan siap diperkuat apabila situasi di lapangan mengharuskan tambahan distribusi.
“Logistik yang dikirim mencakup obat-obatan, pangan tambahan bagi balita dan ibu hamil, hingga oxygen concentrator. Pemantauan terus dilakukan, dan Kemenkes siap menambah dukungan sesuai kebutuhan,” ujar Kunta dalam keterangan resminya, Jumat (28/11/2025).
Selain logistik, kata Kunta, jaminan pelayanan kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Koordinasi intensif dilakukan bersama dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota di lokasi terdampak untuk memastikan layanan di posko pengungsian, fasilitas kesehatan, serta layanan kesehatan bergerak tetap berjalan.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Bayu Teja menyampaikan bahwa sejak awal kejadian, Kemenkes telah mengaktifkan respons cepat untuk pemenuhan kebutuhan medis masyarakat.
“Kami bersama dinas kesehatan setempat telah melakukan rapid health assessment, membuka layanan kesehatan di posko pengungsian, serta mengoperasikan layanan mobile di wilayah-wilayah yang terisolir,” jelas Bayu.
Kemenkes juga meningkatkan penyaluran bahan medis habis pakai ke puskesmas dan rumah sakit yang bergerak dalam pelayanan korban bencana. Upaya pencegahan gizi buruk pun dilakukan melalui distribusi pangan tambahan bagi balita dan ibu hamil selama masa darurat berlangsung.
Dalam mendukung pelayanan, tenaga kesehatan cadangan pun dimobilisasi—termasuk dokter, perawat, epidemiolog, serta tenaga kesehatan lingkungan—untuk memperkuat SDM di daerah terdampak.
“Kami memastikan seluruh layanan kesehatan tetap berjalan, dan tidak ada warga yang terabaikan dalam kondisi tanggap bencana ini,” tegas Bayu.
Kemenkes menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan kesehatan yang cepat, aman, dan menyeluruh hingga situasi kembali pulih sepenuhnya.











