Hukrim

Siswa SD Meninggal Diduga Jadi Korban Bullying, DPRD Pekanbaru: Usut Tuntas!

8
×

Siswa SD Meninggal Diduga Jadi Korban Bullying, DPRD Pekanbaru: Usut Tuntas!

Sebarkan artikel ini
anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Firman SE MSi. (G45/net).

PEKANBARU | Garda45.com DPRD Kota Pekanbaru menyoroti serius kasus meninggalnya seorang siswa kelas VI SDN 108 Tengkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, yang diduga menjadi korban perundungan. Peristiwa ini memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Firman SE MSi.

Firman mengapresiasi langkah cepat Pemko Pekanbaru yang telah membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) guna mengungkap penyebab pasti kematian korban.

“Saya dengar TPF sudah dibentuk. Itu kita dukung dan apresiasi. Ini penting agar kita segera mengetahui penyebab pastinya, apakah karena perundungan atau penyakit yang sebelumnya diderita korban,” ujar Firman, Jumat (28/11/2025).

Ia menegaskan bahwa hasil investigasi harus dilakukan secara terbuka dan berdasarkan fakta lapangan. Jika terbukti ada unsur perundungan atau tindak kekerasan, maka kasus wajib diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Kalau memang ini perundungan, maka harus diproses. Kita ingin anak-anak aman, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” tegasnya.

Politisi Hanura tersebut mengaku prihatin atas kondisi pengawasan yang terjadi di sekolah. Menurutnya, pihak sekolah memiliki tanggung jawab penuh terhadap keamanan anak selama di lingkungan sekolah, terutama saat luar jam pelajaran formal seperti saat istirahat.

“Guru dan pihak sekolah harus lebih sigap memperhatikan anak-anak. Jangan sampai perundungan terjadi lagi, baik di sekolah ini maupun di sekolah lainnya,” tambahnya.

Firman meminta Dinas Pendidikan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan SOP pengamanan peserta didik di seluruh sekolah di Pekanbaru. Ia menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang paling aman bagi anak untuk tumbuh dan belajar.

“Saya minta ini dijadikan pelajaran berat. Jangan ada lagi korban berikutnya,” tutup Firman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *