Pendidikan

423 Sekolah Rusak di Sumbar, Kemendikdasmen Kirim Tenda Darurat dan Santunan Korban

5
×

423 Sekolah Rusak di Sumbar, Kemendikdasmen Kirim Tenda Darurat dan Santunan Korban

Sebarkan artikel ini
Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Saat melihat secara langsung dampak bencana banjir yang menerjang salah satu sekolah yakni SMP Negeri 1 Tanjung Raya. (G45/BKHM).

AGAM | Garda45.com Pemerintah bergerak cepat memulihkan kegiatan belajar pascabencana banjir di Sumatera Barat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, meninjau langsung dampak kerusakan di SMP Negeri 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam, sekaligus menyerahkan bantuan bagi sekolah dan korban terdampak, Jumat (5/12).

Di hadapan para guru dan murid, Abdul Mu’ti menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban jiwa yang ditimbulkan banjir tersebut. Namun ia menegaskan bahwa proses pendidikan tidak boleh berhenti meski menghadapi situasi darurat.

“Kita harus bangkit dan tetap semangat. Ini bencana yang tidak kita kehendaki, tetapi sebagai orang beriman kita harus tabah dan terus berikhtiar melakukan yang terbaik ke depan,” ujar Mu’ti.

SMPN 1 Tanjung Raya tercatat sebagai satu dari 423 sekolah di Sumbar yang terdampak banjir menurut data Kemendikdasmen per 5 Desember 2025. Untuk mendukung pemulihan, pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp5,7 miliar bantuan operasional pendidikan bagi sekolah di wilayah tersebut.

Bantuan itu diberikan secara simbolis kepada 22 sekolah yang hadir, dengan rincian:

– PAUD: Rp10 juta

– SD: Rp15 juta

– SMP: Rp20 juta

– SMA/SMK: Rp25 juta

Agar tepat sasaran, tim verifikasi bersama pemerintah daerah langsung bergerak ke sekolah-sekolah terdampak.

Selain itu, bantuan tahap awal yang disalurkan mencakup 1.500 school kit, 100 family kit untuk guru, paket sembako, serta 25 tenda sekolah darurat. Dua tenda telah difungsikan sebagai ruang belajar sementara untuk memastikan kegiatan belajar tatap muka tetap berlangsung.

Tak hanya sarana belajar, santunan kemanusiaan juga diberikan kepada ;

– 6 guru meninggal: Rp10 juta/orang

– 4 guru dirawat: Rp5 juta/orang

– 20 murid meninggal: Rp5 juta/orang

– Murid dirawat: Rp2 juta/orang

– Total bantuan santunan: Rp293 juta

Kemendikdasmen juga menyediakan 1 perangkat Starlink untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di wilayah yang akses internetnya terganggu.

“Tujuan utama kami adalah memastikan anak-anak dapat segera kembali belajar meskipun di tenda dan dalam kondisi darurat,” tegas Mu’ti.

Menjawab kekhawatiran pelajar SMA menjelang SNPMB, Mu’ti memastikan proses seleksi masuk perguruan tinggi masih cukup waktu untuk dipersiapkan. Sekolah, kata dia, dapat melakukan sistem belajar bergilir sesuai ketersediaan ruang kelas.

“Kami ingin memastikan satu pun peserta didik tidak tertinggal kesempatan hanya karena bencana,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *