Tapanuli Utara | Garda45.com – Upaya pemulihan jaringan komunikasi di wilayah terdampak bencana Sumatra Utara terus dipercepat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan layanan satelit Starlink sudah tersedia 111 unit, dan sekitar 70 persen di antaranya telah terpasang serta beroperasi.
“Lebih dari 70 persen telah deployed, sudah digunakan,” kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Bambang Surya Putra, saat ditemui di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Minggu (7/12/2025).
Distribusi perangkat Starlink dilakukan bersamaan dengan pengiriman logistik setiap hari. Langkah ini dinilai mempercepat pembukaan akses komunikasi terutama ke lokasi yang masih terisolasi.
BNPB mencatat dukungan perangkat juga datang dari sejumlah kementerian dan lembaga: Kominfo 15 unit, Kemenko Perekonomian 19 unit, Telkomsat 7 unit, dan sekitar 70 unit dari BNPB.
“Kita dapat bantuan akses Starlink, baik stasioner maupun mobile. Yang ini stasioner, tipe besar, dengan kecepatan hingga 1 gigabit per detik dan akses 2 tera,” ujar Bambang.
Selain teknologi satelit, perbaikan infrastruktur telekomunikasi juga dikebut. Kolaborasi antara Kominfo dan operator seluler terus dilakukan untuk menghidupkan kembali jaringan yang rusak akibat bencana.
Hingga kini, 80–90 persen akses telekomunikasi di kawasan terdampak sudah kembali pulih. Namun masih ada sekitar 10 persen wilayah menjadi fokus pemulihan karena jaringan belum stabil dan BTS masih roboh akibat bencana.
Bagi warga yang akses komunikasinya belum pulih, situasi ini menyulitkan mereka menghubungi keluarga maupun meminta pertolongan. Banyak yang terpaksa berjalan hingga balai desa atau titik pengungsian untuk mencari sinyal.
