PEKANBARU | Garda45.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bergerak cepat menyikapi laporan serangan terhadap ternak warga di Kabupaten Siak yang diduga melibatkan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Indikasi kuat keberadaan satwa dilindungi itu terendus dari hasil verifikasi awal di lapangan.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menyebut tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA, aparat desa, unsur TNI-Polri, serta masyarakat setempat telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran laporan tersebut.
“Hasil pengecekan sementara menemukan adanya jejak, pola luka pada ternak, serta karakteristik lokasi yang mengarah pada dugaan keberadaan Harimau Sumatera. Namun, identifikasi final masih memerlukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Ujang, Senin (15/12/2025).
Sebagai langkah awal mitigasi konflik, BBKSDA Riau langsung memasang kamera jebak (camera trap) di sejumlah titik yang diduga menjadi jalur lintasan satwa. Upaya ini dibarengi dengan peningkatan patroli intensif di sekitar lokasi kejadian.
“Tim di lapangan akan terus memantau pergerakan satwa serta meningkatkan patroli guna memastikan keselamatan masyarakat,” tegas Ujang.
Selain langkah teknis, BBKSDA Riau juga menggencarkan sosialisasi kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di sekitar kawasan yang dicurigai menjadi jalur pergerakan harimau. Warga diminta tidak beraktivitas sendirian dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar.
“Upaya mitigasi konflik ini akan terus dilakukan sembari menunggu hasil pemantauan lanjutan di lapangan,” pungkasnya.











