PEKANBARU | Garda45.com – Gonjong Limo Provinsi Riau memantapkan langkah kemanusiaan dengan menggelar rapat penyerahan bantuan bagi korban bencana alam di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Bantuan tersebut dijadwalkan akan diantarkan langsung ke lokasi terdampak pada 21 Desember 2025.
Bantuan kemanusiaan ini akan disalurkan ke dua kecamatan yang terdampak paling parah, yakni Kecamatan Gunuang Omeh dan Kecamatan Bukit Barisan. Penyerahan bantuan direncanakan diterima langsung oleh masing-masing wali nagari setempat agar pendistribusian berjalan tepat sasaran.
Ketua Gonjong Limo Provinsi Riau, H. Zahirman Zabir, memimpin langsung rapat persiapan penyaluran bantuan tersebut, Selasa (16/12/2025).
Dalam rapat itu, ia mengundang sejumlah ketua Gonjong Limo dari wilayah sekitar Kota Pekanbaru guna mematangkan teknis penyaluran dan memastikan efektivitas bantuan.
Sejumlah tokoh hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Ketua Gonjong Limo Panam Supriadi, perwakilan Gonjong Limo Pekanbaru, Siak, Rumbai, dan Panam. Turut hadir pula anggota DPRD Kota Pekanbaru Bundo Mona, Ketua IKMI Pekanbaru, serta para tokoh masyarakat Gonjong Limo Provinsi Riau.
Dalam rapat itu, Supriadi menyampaikan hasil komunikasi langsung dengan Wali Nagari Baruah Gunuang. Berdasarkan informasi dari lapangan, kebutuhan paling mendesak saat ini bukan lagi bahan makanan, melainkan perlengkapan pendidikan untuk anak-anak sekolah.
“Bantuan makanan sudah cukup banyak berdatangan. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah perlengkapan sekolah dan kebutuhan pendidikan anak-anak,” ujar Supriadi menirukan pernyataan Wali Nagari Baruah Gunuang melalui sambungan telepon.
Ia menegaskan, dukungan terhadap pendidikan menjadi prioritas agar proses belajar anak-anak di wilayah terdampak bencana tidak terhenti terlalu lama dan dapat segera kembali normal.
Rapat tersebut sekaligus menjadi wujud solidaritas masyarakat Riau, khususnya keluarga besar Gonjong Limo, terhadap warga Sumatera Barat yang tertimpa musibah. Seluruh pihak yang terlibat berkomitmen mengawal penyaluran bantuan agar tepat guna dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Kami sepakat memastikan bantuan ini sampai langsung ke tangan yang membutuhkan, tanpa hambatan dan tanpa salah sasaran,” tutup Supriadi.











