PEKANBARU | Garda45.com – Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Pelalawan, Abdullah, mendesak pemerintah agar segera menuntaskan proses relokasi warga terdampak penertiban kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Ia menilai, lambannya kepastian relokasi berpotensi memperpanjang persoalan sosial dan ekonomi masyarakat.
Abdullah menegaskan, warga yang terdampak saat ini berada dalam kondisi tidak menentu. Selain kehilangan akses terhadap lahan perkebunan, mereka juga belum memperoleh kejelasan mengenai masa depan tempat tinggal dan sumber penghidupan.
“Relokasi ini harus berjalan lancar dan segera selesai. Warga butuh kepastian supaya persoalan ini tidak berlarut-larut,” ujar Abdullah, Selasa (23/12/2025).
Ia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah titik relokasi, di antaranya Gondai dan Langgam di Kabupaten Pelalawan, Cerenti di Kabupaten Kuantan Singingi, serta Peranap di Kabupaten Indragiri Hulu. Namun hingga kini, skema relokasi tersebut belum sepenuhnya jelas.
Menurutnya, masih terdapat tanda tanya besar apakah relokasi hanya mencakup pemindahan lahan perkebunan atau sekaligus perpindahan permukiman warga. Pasalnya, selama ini masyarakat tinggal dalam satu kawasan perkampungan, sementara lokasi kebun berada di tempat yang berbeda-beda.
“Kalau kebunnya saja yang direlokasi, ada beberapa lokasi. Tapi apakah rumah warga ikut pindah atau tidak, itu yang sampai sekarang belum ada kepastian,” ungkap Sekretaris Fraksi PKS DPRD Riau tersebut.
Selain itu, mekanisme pembagian lahan perkebunan bagi masing-masing warga juga belum disosialisasikan secara jelas. Meski demikian, Abdullah memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan areal untuk relokasi dan tinggal memastikan skema pelaksanaannya.
Ia berharap, penyelesaian persoalan warga terdampak TNTN menjadi prioritas utama pemerintah. Kepastian relokasi dinilai penting agar masyarakat dapat segera menata kembali kehidupan, memulai aktivitas ekonomi, dan tidak terus berada dalam ketidakpastian akibat proses penertiban yang belum tuntas.











