Daerah

Tanpa Petasan dan Kembang Api, Warga Pekanbaru Diajak Refleksi di Malam Tahun Baru

10
×

Tanpa Petasan dan Kembang Api, Warga Pekanbaru Diajak Refleksi di Malam Tahun Baru

Sebarkan artikel ini
Tanpa Petasan dan Kembang Api, Warga Pekanbaru Diajak Refleksi di Malam Tahun Baru
Walikota Pekanbaru Agung Nugroho. (G45/Net).

PEKANBARU | Garda45.com – Wali Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun secara sederhana dan tidak berlebihan. Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk empati terhadap warga di sejumlah wilayah Sumatera yang tengah dilanda bencana alam.

Wali Kota menegaskan, perayaan tahun baru yang bersifat hura-hura dinilai tidak sejalan dengan kondisi kebatinan masyarakat yang sedang berduka. Ia meminta warga menghindari aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum, seperti menyalakan kembang api, petasan, maupun konvoi tanpa kendali.

“Oleh karena itu, untuk malam tahun baru kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perayaan dengan membakar-bakar, menyalakan kembang api, mercun, atau petasan,” ujar Wali Kota Pekanbaru, Selasa (23/12/2025).

Menurutnya, momen pergantian tahun seharusnya dijadikan sebagai ajang refleksi dan penguatan solidaritas sosial. Ia mendorong masyarakat mengalihkan dana perayaan untuk membantu para korban bencana di berbagai daerah, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

“Tunjukkan solidaritas sosial. Jika ada kelebihan rezeki, alangkah baiknya kita saling membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” katanya.

Wali Kota menilai, perayaan yang berlebihan di tengah suasana duka tidak mencerminkan kepekaan sosial. Ia meyakini masyarakat Pekanbaru memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga suasana tetap kondusif dan penuh empati.

“Atas nama Pemerintah Kota Pekanbaru, saya yakin masyarakat tidak akan melakukan pesta kembang api di saat sebagian wilayah Sumatera sedang berduka,” ucapnya.

Meski demikian, Pemerintah Kota Pekanbaru tetap melakukan pemantauan aktivitas masyarakat pada malam pergantian tahun. Pengawasan difokuskan pada aspek keamanan dan ketertiban, tanpa menggelar kegiatan hiburan yang bersifat massal atau berlebihan.

“Kami hanya melakukan review dan pemantauan kegiatan dari awal hingga akhir tahun, dengan pendekatan pengamanan dan ketertiban,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *