JAKARTA | Garda45.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang laut tinggi mencapai 4 meter di sejumlah perairan Indonesia. Kondisi ini dinilai berisiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dan aktivitas maritim selama periode 25 hingga 28 Desember 2025.
Melalui akun resmi Instagram @infobmkg, Kamis (25/12/2025), BMKG menjelaskan bahwa peningkatan tinggi gelombang dipicu oleh pengaruh Siklon Tropis GRANT yang terpantau berada di Samudra Hindia selatan Bengkulu. Sistem cuaca tersebut memperkuat angin dan memicu gelombang signifikan di berbagai wilayah perairan.
BMKG mencatat, potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, serta Samudra Hindia barat Bengkulu. Selain itu, kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perairan-perairan tersebut merupakan jalur pelayaran utama dan kawasan penangkapan ikan yang padat aktivitas. Oleh sebab itu, BMKG menekankan perlunya kewaspadaan ekstra bagi seluruh pelaku kegiatan maritim, termasuk nelayan, operator kapal, dan pengguna jasa penyeberangan.
BMKG mengingatkan bahwa gelombang tinggi dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Perahu nelayan berisiko mengalami gangguan keselamatan ketika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang sekitar 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang berpotensi terdampak pada kecepatan angin 16 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter.
Risiko yang lebih tinggi juga mengintai kapal ferry. BMKG menilai, kapal jenis ini rawan mengalami gangguan keselamatan saat kecepatan angin mencapai 21 knot disertai gelombang setinggi 2,5 meter atau lebih.
Seiring kondisi tersebut, BMKG mengimbau operator kapal untuk menyesuaikan jadwal pelayaran dengan perkembangan cuaca terbaru. Nelayan dan pelaku usaha sektor kelautan juga diminta mempertimbangkan kembali rencana melaut selama masa peringatan dini masih berlaku.
Langkah antisipatif dinilai penting guna meminimalkan risiko kecelakaan di laut. Selain ancaman terhadap pelayaran, masyarakat pesisir turut diminta mewaspadai potensi abrasi pantai serta dampak gelombang tinggi terhadap aktivitas di wilayah pesisir.
BMKG mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan dan masyarakat umum untuk terus memantau informasi cuaca maritim terkini melalui kanal resmi BMKG, baik melalui situs web, media sosial, maupun aplikasi informasi cuaca, demi menjaga keselamatan selama beraktivitas di laut dan kawasan pesisir.











