BANDA ACEH | Garda45.com – Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra mencatatkan dampak kemanusiaan serius. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total korban meninggal dunia mencapai 1.135 jiwa, setelah adanya penambahan enam korban dalam pembaruan data terakhir. Selain itu, 489.864 jiwa tercatat masih mengungsi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa operasi pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, serta relawan di sejumlah kabupaten dan kota yang masih mencatatkan daftar pencarian orang (DPO).
“Jumlah korban hilang terus berkurang seiring intensifnya operasi pencarian di lapangan,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan harian BNPB, Kamis (25/12/2025).
Di tengah penanganan darurat, pemerintah juga memberi perhatian khusus pada sektor pendidikan. Sekolah-sekolah di wilayah terdampak dijadwalkan kembali dibuka pada minggu pertama Januari 2026, setelah masa libur berakhir. Pembukaan kembali sekolah dinilai penting tidak hanya untuk keberlanjutan pendidikan, tetapi juga sebagai bagian dari pemulihan psikososial anak-anak korban bencana.
“Aktivitas belajar-mengajar menjadi sarana penting untuk membantu pemulihan mental dan emosional anak-anak yang terdampak,” jelas Abdul Muhari.
Upaya pemulihan infrastruktur juga terus dikebut. Jalur Bener Meriah–Bireuen kini mulai dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat melalui sejumlah jalur alternatif. Sementara itu, ruas Jalan Nasional Takengon–Bireuen berangsur pulih dan diharapkan segera memperlancar distribusi logistik, termasuk pasokan energi dari Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah, menuju Takengon, Aceh Tengah.
Sejumlah titik prioritas lainnya yang tengah dikerjakan meliputi Jembatan Beli di Lawe Penanggalan, Aceh Tenggara, serta akses jalan di wilayah Nipah, Kabupaten Bener Meriah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebagian besar pemulihan jalan dan jembatan nasional rampung pada 30 Desember 2025, dengan beberapa titik sisanya diselesaikan pada awal Januari 2026.
Dari sisi logistik, distribusi bantuan dari Posko Nasional BNPB di Halim Perdanakusuma terus berjalan. Hingga saat ini, 1.370 ton logistik telah diterima, dengan 1.361 ton di antaranya sudah disalurkan ke wilayah terdampak. BNPB juga memastikan ketersediaan buffer stock serta tambahan bantuan dari kementerian, lembaga, dan organisasi masyarakat.
Adapun penyaluran bantuan di daerah tercatat, Aceh menerima 37,4 ton logistik melalui jalur udara, Sumatra Utara 8,7 ton melalui jalur darat, dan Sumatra Barat 6,1 ton melalui jalur darat, seiring membaiknya akses transportasi.
BNPB bersama BMKG dan TNI juga terus melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk menekan potensi hujan ekstrem. Meski secara umum intensitas hujan menurun signifikan dalam satu bulan terakhir, beberapa wilayah masih berpotensi mengalami hujan lebat dan banjir susulan. Hingga kini, tidak ada laporan penambahan korban jiwa akibat bencana lanjutan tersebut.











