Peristiwa

Kabut Asap Pekat, Empat Penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Alami Delay

14
×

Kabut Asap Pekat, Empat Penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Alami Delay

Sebarkan artikel ini
Kabut asap menyelimuti area landasan pacu Bandara SSK II Pekanbaru, Rabu pagi (31/12/2025), menyebabkan jarak pandang terbatas, Rabu (31/12/25). (G45/KZ).

PEKANBARU | Garda45.com – Kabut asap pekat menyelimuti kawasan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sejak Rabu (31/12/2025) dini hari, menyebabkan aktivitas penerbangan pagi hari sempat terganggu. Kondisi jarak pandang yang sangat terbatas membuat empat penerbangan mengalami keterlambatan keberangkatan.

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Achmad, menjelaskan kabut mulai menebal sejak sebelum matahari terbit. Jarak pandang di landasan pacu tercatat berada di bawah 300 meter, sehingga tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan untuk proses lepas landas.

“Sekitar pukul 06.00 WIB kondisi bandara berkabut cukup tebal. Jarak pandang berada di bawah 300 meter, sehingga penerbangan pagi mengalami keterlambatan,” ujar Achmad.

Empat penerbangan yang terdampak keterlambatan tersebut yakni Super Air Jet rute Pekanbaru–Cengkareng dengan jadwal 06.00 WIB, Pelita Air tujuan Cengkareng pukul 06.00 WIB, Citilink tujuan Cengkareng pukul 06.15 WIB, serta Lion Air tujuan Yogyakarta International Airport (YIA) dengan jadwal keberangkatan 06.10 WIB.

Menurut Achmad, pihak pengelola bandara terus melakukan koordinasi intensif dengan BMKG Stasiun Pekanbaru untuk memantau perkembangan cuaca. Berdasarkan laporan BMKG, kondisi berangsur membaik sekitar pukul 07.00 WIB seiring mulai menipisnya kabut akibat sinar matahari.

“Setelah matahari mulai muncul, jarak pandang membaik dan operasional penerbangan kembali berjalan normal,” jelasnya.

Ia menegaskan, keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama meski terjadi gangguan cuaca. Pihak bandara juga mengimbau para penumpang untuk terus mengikuti informasi terbaru dari maskapai dan otoritas bandara.

“Alhamdulillah kondisi sudah normal. Keselamatan tetap menjadi yang utama,” tutup Achmad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *