BEKASI, Garda45.com – Hidup Alfia Rahma (15) kini jauh lebih layak dari sebelumnya. Siswi kelas 1 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi itu kini bisa makan tiga kali sehari dengan lauk bergizi, sesuatu yang dulu jarang ia rasakan di rumahnya di kawasan Sumur Batu, Bantar Gebang.
“Kalau di rumah, makannya dua kali sehari, itu pun sedikit. Lauknya paling sayur sawi, tempe, atau ikan,” tutur Alfi saat ditemui di Bekasi pekan ini.
Anak dari pasangan pemulung di TPST Bantar Gebang itu mengaku kini bisa belajar dengan nyaman di asrama Sekolah Rakyat.
“Alfi sekarang punya harapan untuk mengubah nasib keluarga. Terima kasih, Bapak Presiden Prabowo. Alfi akan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya.
Cita-cita Alfi sederhana namun mulia — ia ingin menjadi Polwan atau Kowad, agar bisa membanggakan orang tuanya dan mengangkat martabat keluarga.
“Saya mau jadi Polwan pertama di keluarga,” ucapnya tegas.
Sekolah Rakyat adalah program gagasan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan akses pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem. Diluncurkan pada 14 Juli 2025, program ini menyediakan pendidikan setara SD, SMP, dan SMA, termasuk fasilitas makan dan kebutuhan sekolah yang sepenuhnya ditanggung pemerintah.
Di SRMA 13 Bekasi, Alfi dan ratusan anak lainnya digembleng agar mampu memutus rantai kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Dulu, Alfi tinggal bersama keluarganya di rumah bedeng dekat TPST Bantar Gebang — berdinding triplek bekas, berlantai tanah, dan beratap bocor. Ia sempat bersekolah di PKBM Al Falah, yayasan yang memberi pendidikan gratis bagi anak-anak pemulung.
Kini, lewat Sekolah Rakyat, Alfi memulai babak baru dalam hidupnya — bukan hanya bisa makan tiga kali sehari, tapi juga menatap masa depan dengan penuh semangat dan harapan. (Firman).






Komentar