SANGATTA, Garda45.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menegaskan komitmennya dalam memperkuat pendidikan moral dan keagamaan di lingkungan sekolah. Tahun anggaran 2025, Disdikbud mengalokasikan dana sebesar Rp6,5 miliar untuk mendukung berbagai program unggulan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan akhlak peserta didik di Bumi Untung Banua.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa anggaran tersebut difokuskan pada sejumlah kegiatan yang menumbuhkan nilai religius, integritas, dan tanggung jawab sosial di kalangan pelajar. Salah satu program prioritas yang mendapat perhatian besar adalah Beasiswa Hafidz/Hafidzah, yang dirancang untuk menumbuhkan semangat generasi muda dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Beasiswa ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap kerja keras anak-anak yang telah berjuang menghafal Al-Qur’an. Tahun 2025, kami menargetkan 1.000 penerima, terdiri dari 700 siswa SD dan 300 siswa SMP,” ungkap Mulyono, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, program beasiswa tersebut tidak hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk motivasi agar para pelajar semakin giat memperdalam ilmu agama sekaligus menjadi teladan moral di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Harapan kami, para penerima beasiswa ini bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing, membawa nilai-nilai Qurani dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Selain Beasiswa Hafidz/Hafidzah, anggaran juga dialokasikan untuk kegiatan pembinaan guru pendidikan agama, pelatihan karakter berbasis budaya daerah, serta penguatan kurikulum berbasis nilai moral dan spiritual di sekolah.
Disdikbud Kutim menilai, pendidikan yang berimbang antara akademik dan spiritual sangat penting untuk mencetak generasi unggul yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
“Pendidikan tidak cukup hanya soal pengetahuan, tapi juga bagaimana membentuk kepribadian anak yang kuat secara moral. Karena dari sanalah lahir generasi penerus Kutai Timur yang berdaya saing dan berintegritas,” tutup Mulyono.












Comment