Peristiwa

Ribuan Warga Geruduk Kejati Riau, Tuding Satgas PKH Rampas Kebun Sawit Masyarakat

16
×

Ribuan Warga Geruduk Kejati Riau, Tuding Satgas PKH Rampas Kebun Sawit Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Pantauan Ribuan Massa Sedang Demontrasi di Depan Kejati Riau. (G45/KZ).

PEKANBARU |Garda45.com –  Ribuan warga dari Forum Masyarakat Korban Tata Kelola Hutan-Pertanahan Riau (Formas Bantala Hutanu) dan Koalisi Masyarakat untuk Marwah Riau (Kommari) menggelar aksi besar-besaran di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (20/11/2025). Aksi ini memprotes penertiban kawasan hutan yang dinilai merampas kebun sawit masyarakat.

Dalam orasinya, massa meminta Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menghentikan pemasangan plang pada lahan-lahan masyarakat yang selama ini menjadi sumber penghidupan. Pemasangan plang dengan label “penguasaan kembali oleh negara” dianggap sebagai tindakan sepihak dan tidak berdasar hukum.

“Kami menolak tindakan Satgas yang memasang plang hanya bermodal peta Kementerian Kehutanan. Itu cacat hukum dan merugikan masyarakat, termasuk masyarakat adat,” teriak salah seorang orator.

Massa juga menolak opsi menyerahkan kebun sawit masyarakat yang dipasang plang kepada PT Agrinas Palma Nusantara, perusahaan yang mendapat mandat pemerintah untuk mengelola kebun-kebun sitaan. Mereka menuding, kebun tersebut justru dikelola melalui skema Kerja Sama Operasional (KSO) dengan perusahaan baru, yang menandakan munculnya kepentingan ekonomi baru.

“Ada oligarki baru yang bermain. Kebun masyarakat jangan dijadikan korban!” seru orator lainnya.

Sejumlah warga yang ikut berdemo mengungkapkan, tindakan Satgas PKH berpotensi memutus rantai ekonomi ribuan keluarga yang menggantungkan hidup dari kebun sawit.

“Kalau perusahaan nakal yang ditertibkan, kami dukung. Tapi kalau masyarakat yang diusik, itu membuat rakyat miskin. Banyak anak bisa putus sekolah,” kata salah seorang pendemo.

Menurut mereka, lahan masyarakat yang dipalang Satgas sejatinya tidak sedang disengketakan. Selama puluhan tahun lahan tersebut dikelola secara turun-temurun dan menjadi sumber nafkah utama.

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung. Juga terpantau, massa tidak hanya memadati halaman Kejati, ribuan warga juga menutup satu jalur Jalan Jenderal Sudirman, menyebabkan kemacetan panjang di pusat kota. Aparat kepolisian tampak melakukan pengamanan ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *