PEKANBARU | Garda45.com – Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Hangtuah hingga Diponegoro, Pekanbaru, mulai menunjukkan hasil. Kawasan yang sebelumnya sesak dan semrawut kini tampak lebih tertib, khususnya di sekitar RSUD Arifin Achmad dan Masjid Agung An-Nur.
Langkah Satpol PP ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Rizky Bagus Oka. Menurutnya, ketertiban di ruas strategis itu memang harus dipulihkan untuk keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
“Saya mendukung langkah penertiban ini. Kita harus jaga keteraturan kota, apalagi ini kawasan strategis. Tapi para PKL juga perlu solusi. Mereka tetap harus punya ruang untuk mencari nafkah,” ujar Bagus Oka, Minggu (23/11/2025).
Ia menilai persoalan utama bukan semata ketertiban, tetapi ketiadaan lokasi usaha yang layak dan terjangkau bagi pedagang. Banyak PKL, kata Bagus Oka, sebenarnya siap tertib asalkan disediakan tempat yang manusiawi.
“Harus ada relokasi, sentra kuliner, atau zona usaha yang jelas. Jangan sampai penertiban selesai, tapi pedagang kebingungan,” tegas politisi Gerindra itu.
Bagus Oka menyebut penataan PKL merupakan bagian dari pembenahan wajah Pekanbaru. Kota yang lebih rapi, menurutnya, harus sejalan dengan ruang ekonomi yang tetap terbuka bagi pelaku UMKM.
Ia mendorong Pemko melalui Disperindag, Diskop UKM, dan Satpol PP menyusun solusi konkret. Mulai dari penetapan koridor UMKM hingga pendampingan usaha agar PKL tidak kembali ke trotoar dan badan jalan.
“Kita ingin kota tertib, tapi ekonomi rakyat juga harus hidup. Penertiban harus dibarengi alternatif yang manusiawi,” tutupnya.











