PEKANBARU | Garda45.com – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mengirimkan relawan untuk membantu percepatan penanganan bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pada Rabu (29/11/2025), lima relawan pertama diberangkatkan menuju tiga titik terdampak di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Kota Sibolga. Mereka terdiri dari Gunawan Trisna Wijaya, Nur Oktavia, dan Raffi Agusti dari Mapala Umri; Engelina Fransiska dari Kantor Layanan Lazismu Umri; serta Bayu Saputra dari Himpunan Mahasiswa Manajemen.
Gelombang kedua pemberangkatan relawan dilaksanakan pada Rabu (3/12/2025), dengan tujuan Sumatera Barat yang juga mengalami kerusakan cukup luas. Empat relawan dikirim, yakni Muhammad Fakri Avenza dan Rama Arya Wijaya dari Himpunan Mahasiswa Manajemen, Muhatir dari Mapala Umri, serta Ahmad Aziz Arya dari Kantor Layanan Lazismu Umri.
Pengiriman relawan ini merupakan aksi solidaritas dan bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana. Seluruh personel dikoordinasikan oleh PW Muhammadiyah Riau melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan organisasi kebencanaan lainnya agar bantuan tepat sasaran.
Wakil Rektor III Umri, Prof Dr Jufrizal Syahri, MSi menegaskan bahwa respons cepat mahasiswa menjadi bagian dari komitmen universitas dalam misi kemanusiaan.
“Ini wujud tanggung jawab moral untuk hadir di tengah masyarakat yang sedang tertimpa musibah. Kami bangga atas dedikasi para relawan yang rela mengorbankan waktu dan tenaga,” ujar Prof Jufrizal.
Rektor Umri, Dr H Saidul Amin, MA, memberikan pesan khusus kepada para relawan agar tetap menjaga kesiapan fisik dan mental dalam menjalankan aksi di lapangan.
“Kalian hadir tidak sebagai tamu, tetapi sebagai saudara bagi para penyintas bencana. Tunjukkan perilaku santun, tepat, dan sigap membantu masyarakat. Jadikan pengalaman ini sebagai bekal memperkuat karakter,” tegasnya.
Umri berharap kehadiran relawan dapat mempercepat pemulihan dan meringankan beban para korban yang hingga kini masih membutuhkan dukungan logistik, kesehatan, serta pendampingan psikososial.
Misi kemanusiaan ini juga diharapkan memperkuat peran kampus dalam menanamkan nilai-nilai kepekaan sosial di tengah mahasiswa, bahwa ilmu dan aksi nyata harus berjalan beriringan dalam membangun kemaslahatan masyarakat.











