Politik

DPRD Soroti Minimnya Tenaga Terampil, Lapangan Kerja Kantoran Masih Tertutup

10
×

DPRD Soroti Minimnya Tenaga Terampil, Lapangan Kerja Kantoran Masih Tertutup

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi IV DPRD Kalteng Okki Maulana memberikan keterangan kepada media terkait kondisi ketenagakerjaan di daerah. (G45/Net) 

PALANGKA RAYA | Garda45.com Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Okki Maulana menyoroti masih dominannya tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah di berbagai sektor industri di Kalteng. Ia menyebut kondisi ini menunjukkan struktur industri daerah belum bergeser dari sektor yang bergantung pada tenaga fisik ketimbang keahlian teknis atau inovatif.

“Tenaga kerja kita didominasi lulusan SD ke bawah, berarti industrinya banyak masuk di sektor perkebunan dan pertanian,” ujarnya, dikutip baru-baru ini dari Kalteng Pos.

Menurut Okki, dominasi tersebut bukan sesuatu yang sepenuhnya negatif. Sebab karakteristik industri yang berjalan saat ini masih menuntut banyak tenaga kerja fisik.

“Memang ada pekerjaan yang butuh manpower, dan ada juga yang butuh ide,” katanya.

Namun ia menegaskan bahwa pola tersebut memperlihatkan besarnya tantangan dalam pengembangan sektor industri bernilai tambah tinggi. Lapangan kerja formal berbasis keahlian, seperti sektor perkantoran dan teknis, masih sangat terbatas.

“Berarti sekarang lapangan pekerjaan yang tersedia masih banyak di sektor pekerja kasar, sementara pekerjaan kantoran masih minim,” jelasnya.

Lebih jauh, Okki mendorong agar pemerintah daerah memperkuat upaya peningkatan keterampilan masyarakat dan memperluas sektor industri yang mampu menyerap tenaga kerja terdidik.

Transformasi ekonomi diperlukan agar kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal meningkat, sehingga tidak terjebak dalam rantai pekerjaan yang bernilai rendah. Upaya ini diyakininya akan berjalan efektif jika dibarengi dengan penguatan pendidikan vokasi dan kolaborasi industri-pemerintah.

“Kita harus mempersiapkan SDM untuk pekerjaan masa depan, bukan hanya tenaga kasar,” tegas Okki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *