PEKANBARU | Garda45.com – Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama tim yustisi turun langsung memantau operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru. Desakan ini menyusul antrean panjang kendaraan, terutama untuk BBM subsidi jenis solar, yang kerap mengular hingga memakan separuh badan jalan.
Azwendi menilai pemantauan langsung di lapangan menjadi langkah penting agar pemerintah memperoleh gambaran riil kondisi distribusi BBM serta dapat segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
“Disperindag dan tim yustisi perlu melakukan pemantauan langsung ke SPBU yang beroperasi agar persoalan antrean BBM ini bisa ditangani dengan baik,” ujar Azwendi, Rabu (24/12/2025).
Selain Disperindag, ia juga meminta aparat penegak hukum ikut melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi BBM. Menurutnya, antrean panjang bukan hanya menimbulkan kemacetan lalu lintas, tetapi juga berdampak pada ketersediaan BBM non-subsidi yang kerap kosong di sejumlah SPBU.
“Antrean panjang ini menyebabkan kemacetan dan berdampak pada ketersediaan BBM non-subsidi. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat tersebut menilai Pertamina sebagai penyuplai BBM seharusnya telah mengetahui kondisi di lapangan, khususnya di wilayah Pekanbaru. Ia berharap distribusi dan ketersediaan BBM dapat dipastikan aman agar antrean tidak terus berulang.
“Kami berharap pemerintah dan Pertamina bisa memastikan kecukupan suplai BBM. Jika distribusi berjalan normal, masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.
Azwendi juga menekankan agar persoalan antrean BBM tidak berlarut-larut, terutama menjelang akhir tahun ketika mobilitas masyarakat meningkat. Ia meminta Pertamina memberikan kepastian ketersediaan BBM agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Kami berharap antrean ini tidak berkelanjutan dan ketersediaan BBM hingga akhir tahun bisa dipastikan,” pungkasnya.
