PEKANBARU | Garda45.com – Upah Minimum Kota (UMK) Pekanbaru tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp3.998.179. Angka ini mengalami kenaikan sekitar Rp332.000 atau 8,6 persen dibandingkan UMK tahun 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengatakan penetapan UMK tersebut telah diputuskan oleh Pemerintah Provinsi Riau dan akan segera disosialisasikan kepada seluruh perusahaan.
“Kenapa naiknya segitu, karena kebutuhan hidup layak (KHL) di Pekanbaru sebenarnya sudah berada di angka Rp4,1 juta,” kata Abdul Jamal, Rabu (24/12).
Ia menjelaskan, besaran UMK Pekanbaru 2026 telah melalui pembahasan dan disepakati bersama dalam rapat dewan pengupahan yang melibatkan unsur pemerintah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta serikat pekerja.
Dengan telah ditetapkannya UMK tersebut, Disnaker Kota Pekanbaru akan melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke perusahaan-perusahaan agar penerapannya berjalan sesuai ketentuan.
“UMK ini mulai berlaku per 1 Januari 2026. Karena itu, kita segera lakukan sosialisasi,” ujarnya.
Abdul Jamal menegaskan, seluruh perusahaan yang beroperasi di Kota Pekanbaru wajib mematuhi UMK yang telah ditetapkan. Disnaker juga akan melakukan monitoring dan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan di lapangan sesuai aturan.
“Tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan. Ini kewajiban yang harus dipatuhi oleh seluruh perusahaan,” tegasnya.
Sebagai perbandingan, Upah Minimum Provinsi (UMP) Riau tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp3.780.495. Sementara UMK tertinggi di Provinsi Riau ditetapkan di Kota Dumai sebesar Rp4.431.174.
Selanjutnya Kabupaten Bengkalis sebesar Rp4.155.317, Kabupaten Siak Rp4.001.327, dan Kota Pekanbaru berada di posisi berikutnya dengan UMK Rp3.998.179.
