BI Dorong Sinergi Nasional Percepat Transformasi Digital Ekonomi Keuangan

Jakarta, Garda45.com – Transformasi digital kini menjadi kunci utama percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Indonesia (BI) menegaskan, keberhasilan percepatan ini hanya dapat dicapai melalui kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, otoritas keuangan, dan pelaku industri dalam membangun ekosistem ekonomi keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan pentingnya orkestrasi nasional dalam mewujudkan akselerasi transformasi digital ekonomi.

“Dalam Asta Cita, transformasi digital menjadi payung pembangunan ekonomi nasional. Akselerasi ekonomi dan keuangan digital diwujudkan melalui tiga elemen penting, yaitu kejelasan visi, kecepatan aksi, dan kekuatan sinergi,” ujar Perry dalam pembukaan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Financial System Exhibition (IFSE) 2025, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan sistem ekonomi keuangan digital sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

“Kita perlu memperkuat sinergi dan menggerakkan percepatan transformasi digital secara terpadu, dari pusat hingga daerah. Pemerintah, regulator seperti BI dan OJK, serta asosiasi dan pelaku industri harus bergerak bersama,” tegas Perry.

Ia menuturkan, BI terus memperluas kerja sama lintas lembaga dengan menyelaraskan kebijakan bersama pemerintah dan pelaku industri, di antaranya melalui digitalisasi sistem pembayaran.

“Digitalisasi sistem pembayaran menjadi instrumen penting untuk meningkatkan produktivitas ekonomi daerah, memperkuat daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Perry menjelaskan, strategi akselerasi digitalisasi sistem pembayaran difokuskan pada tiga aspek utama, perluasan akseptasi dan inovasi, penguatan struktur industri, serta stabilitas infrastruktur.

“Berbagai inisiatif kita lakukan agar transformasi digital sistem pembayaran berjalan efektif di tingkat nasional maupun daerah. Termasuk digitalisasi keuangan daerah dan layanan publik melalui sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, dan aman,” terangnya.

Ia menambahkan, salah satu pengungkit utama ekonomi keuangan digital adalah transformasi sistem pembayaran di sektor transportasi publik yang mendorong perluasan akseptasi masyarakat terhadap transaksi digital.

Selain itu, BI juga memperkuat manajemen risiko dan keamanan berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan digital ke depan.

“Kita ingin membangun keterhubungan antar-infrastruktur, mulai dari perbankan, pasar uang, sistem pembayaran, hingga keamanan siber dan perlindungan konsumen,” pungkasnya.

Komentar