BANYUASIN | Garda45.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin meluncurkan Tempat Pengolahan Sampah Organik dengan teknologi Biowash di Kelurahan Betung, Kecamatan Betung, pada Rabu (1/10/2025). Teknologi ini mampu mengubah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan.
Ketua Pelaksana Launching, Handi Irawan, yang juga Kepala UPT Persampahan Kecamatan Betung, menyampaikan bahwa program ini adalah langkah penting dalam mengurangi beban sampah di TPA sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah.
“Sampah organik bisa kita olah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui bank sampah. Jika masyarakat disiplin memilah sejak dari rumah, pengelolaan sampah akan jauh lebih efektif dan bermanfaat,” jelas Handi.
Ia menambahkan bahwa pengolahan sampah dengan Biowash memiliki dua manfaat utama. Dari sisi lingkungan, dapat menekan timbunan sampah, dan dari sisi ekonomi, pupuk organik hasil olahan dapat dimanfaatkan petani sehingga mengurangi biaya produksi pertanian.
Kepala DLH Banyuasin, Sazili Mustofa, menegaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah nyata mendukung program Banyuasin Bebas Sampah sekaligus mendorong pertanian berkelanjutan.
“Dengan Biowash, sampah yang tadinya menjadi masalah kini bisa menjadi solusi, berupa pupuk organik yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya petani. Kami ingin Banyuasin tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan, tetapi juga sebagai pelopor pengelolaan sampah ramah lingkungan di Sumatera Selatan,” tegasnya.
Acara peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah, Kapolres Banyuasin, Kodim 0430, Kajari Banyuasin, anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, Camat Betung, Koramil Betung, manajemen PTPN 4 Regional 7, para lurah di wilayah Betung, serta tokoh masyarakat. Mereka memberikan apresiasi atas inovasi ini yang dinilai tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi.
Masyarakat pun menyambut baik hadirnya pupuk organik lokal hasil olahan Biowash, karena dinilai akan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan kualitas tanah pertanian.
DLH Banyuasin menargetkan teknologi Biowash dapat diperluas ke kecamatan lain agar manfaatnya lebih merata. Selain menekan volume sampah, pupuk organik ini juga diharapkan mampu mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Anggota DPRD Dapil Betung dari Partai Gerindra, Abdul Rosid, turut memberikan apresiasi.
“Program DLH Banyuasin ini sangat bermanfaat karena mampu mengatasi sampah sekaligus memberi nilai ekonomis bagi masyarakat berupa pupuk organik. Dengan adanya bank sampah, Kecamatan Betung diharapkan menjadi contoh wilayah yang berhasil mengurangi produksi sampah,” ujarnya.
Acara ditutup dengan pemaparan proses pengolahan sampah organik menggunakan teknologi Biowash, yang langsung diaplikasikan di lapangan.











