Palembang | Garda45.com – PT Tirta Sriwijaya Maju (TSM) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Banyuasin kembali menggelar rapat di Hotel Harper, Palembang, Jumat (24/10/2025). Rapat ini membahas kerjasama penyediaan air bersih di daerah perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin.
Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur Sumsel, Herman Deru, dan Bupati Banyuasin, Askolani, yang telah dilakukan pada tahun 2023.
Turut hadir dalam rapat tersebut Sekda Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim, Direktur Utama (Dirut) PT TSM, Adib Ubadillah, dan Dirut PDAM Betuah Banyuasin, Hendra Gunawan.
PT TSM merupakan BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan, sedangkan PDAM Betuah Banyuasin adalah BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, yang bergerak di bidang pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
Dirut PT TSM, Adib Ubaidillah, mengatakan bahwa dalam rapat ini, pihaknya membahas kerjasama operasional antara PT TSM dengan PDAM Tirta Betuah Banyuasin terkait pembangunan infrastruktur baru di wilayah Kabupaten Banyuasin.
“Infrastruktur baru yang akan kita bangun tersebut adalah Intake untuk sumber air di Semuntul dan Water Treatment Plant (WTP) di Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah Kenten Laut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) untuk tahun 2026, dan sudah memasukkan untuk studi kelayakan dan jasa konsultan.
“Kenten Laut akan menjadi wilayah yang akan kita jalin kerjasama dengan PDAM Tirta Betuah Banyuasin terkait pembangunan WTP atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk memurnikan air baku menjadi air bersih,” ungkap Adib.
Adib juga menyampaikan bahwa terkait dengan pengelolaan air bersih, pihaknya akan membangun fasilitas baru, sebagian akan dialiri untuk pelanggan di wilayah Palembang dan sebagian Banyuasin.
“Dalam hal ini, kita tidak menggunakan fasilitas yang ada saat ini, melainkan kita akan membangun infrastruktur baru. Insyaallah kalau semuanya selesai, mudah-mudahan air bersih yang akan dialiri ke pelanggan di wilayah Kota Palembang, bisa 24 jam,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Banyuasin, Erwin Ibrahim, mengatakan bahwa sebelumnya wilayah Kenten sudah ada rencana kerjasama dengan Perumda Tirta Musi Palembang, namun seiring berjalannya waktu tidak mampu untuk melanjutkan kerjasama dengan PDAM Tirta Betuah Banyuasin.
“Kita ketahui, wilayah Kenten jumlah penduduknya ramai, dekat dengan Kota Palembang dan lokasinya strategis, namun air bersih yang dialiri satu Minggu sekali, sedangkan Kota Palembang air bersihnya tiap hari, seperti bumi dan langit,” katanya.
Ia juga membeberkan bahwa sejak dibatalkannya kerjasama dengan Perumda Tirta Musi Palembang, sampai saat ini untuk pengelolaan air bersih di wilayah Kenten, tidak ada kerjasama dengan pihak manapun.
“Terkait dengan susahnya ketersediaan air bersih di wilayah tersebut, Gubernur Sumsel hampir tiap Minggu mendapatkan laporan dari masyarakat,” beber Erwin.
Lebih lanjut, Erwin mengungkapkan bahwa pada tahun 2026, pihaknya sudah rapat RAPBD, dan Kabupaten Banyuasin mengalami pemotongan anggaran lebih kurang sebesar Rp 525 miliar. Oleh karena itu, untuk pengelolaan air bersih di wilayah Kenten sangat berat menggunakan APBD.
“Kami berharap untuk wilayah Kenten agar dimasukkan dalam Business plan atau dalam program kerjanya PT TSM yang akan kerjasama dengan PDAM Tirta Betuah Banyuasin terkait pembangunan infrastruktur untuk pengolahan air bersih,” ungkapnya.
“Selaku Dewan Pengawas dan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, kami juga sangat berharap untuk daerah ini, masyarakatnya segera menikmati curahan air bersih setiap hari,” tutup Erwin.











