Alih Generasi Ketua Golkar Riau, Taufik Ismail Siap Maju Sebagai Kandidat Poros Tengah

PEKANBARU, Garda45.com – Di tengah dinamika dan memanasnya suhu politik di Provinsi Riau, isu regenerasi kepemimpinan kembali mencuat dalam tubuh Partai Golkar. Sejumlah nama mulai diperbincangkan publik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Riau.

Dalam beberapa pekan terakhir, dinamika internal Golkar Riau diwarnai perbincangan tentang dua tokoh senior yang digadang-gadang maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Riau. Namun, di tengah dominasi figur senior, muncul sosok Taufik Ismail yang membawa semangat regenerasi dan penyegaran.

Taufik Ismail bukanlah nama baru di lingkaran organisasi sayap Partai Golkar. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Barisan Muda Kosgoro (BMK) Provinsi Riau, salah satu underbow Partai Golkar yang fokus membina generasi muda. Selain aktif di organisasi, Taufik juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang merintis usahanya dari bawah.

Keputusan Taufik terjun ke gelanggang politik bukan tanpa alasan. Menurutnya, regenerasi dalam tubuh partai adalah keharusan agar Golkar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

“Golkar adalah partai besar yang sudah melahirkan banyak pemimpin di negeri ini. Untuk menjaga eksistensi dan menjawab tantangan ke depan, regenerasi kepemimpinan harus berjalan. Kita tidak bisa stagnan hanya pada figur lama, harus ada kesempatan bagi yang muda, yang punya energi dan visi baru,” ujar Taufik Ismail kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).

Taufik mengaku terinspirasi oleh keberhasilan sosok muda yang kini menjabat sebagai Gubernur Riau. Menurutnya, langkah sang gubernur yang berani memimpin di usia muda membuktikan bahwa kepemimpinan bukan soal usia, melainkan kapasitas dan integritas.

“Kita punya contoh konkret. Gubernur kita sekarang relatif muda, tapi mampu memimpin dengan baik. Itu membuktikan bahwa anak muda juga bisa memimpin, asalkan punya komitmen dan visi yang jelas. Kenapa hal yang sama tidak kita terapkan di Golkar Riau?,” tegas Taufik.

Ia menilai, dinamika politik di Riau saat ini justru membuka peluang bagi figur-figur muda untuk tampil. Keberhasilan generasi muda memimpin di berbagai level, termasuk kepala daerah, menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari mereka.

“Kita lihat bagaimana pemimpin muda membawa perubahan signifikan. Tidak tertutup kemungkinan hal yang sama terjadi di Golkar Riau. Saya siap jika dipercaya mengemban amanah ini,” ujarnya.

Jika kelak dipercaya memimpin DPD I Golkar Riau, Taufik berkomitmen membawa semangat kolaborasi dan modernisasi ke dalam tubuh partai. Fokus utamanya adalah membangun soliditas internal dan mengembalikan kejayaan Golkar di Riau.

“Kita akan memperkuat struktur hingga ke akar rumput, membangun komunikasi politik yang sehat, serta menghadirkan program yang menyentuh masyarakat. Golkar harus kembali menjadi partai yang dicintai rakyat,” jelasnya.

Meski menyadari persaingan menuju kursi Ketua DPD I Golkar Riau tidak mudah, Taufik optimistis. Ia menghormati para senior yang selama ini membesarkan partai, namun menegaskan bahwa regenerasi bukan berarti meminggirkan mereka.

“Saya sangat menghormati para senior yang selama ini telah membesarkan partai. Tapi saya percaya, regenerasi bukan soal menyingkirkan senior. Ini tentang bersinergi. Senior tetap menjadi panutan, sementara yang muda diberi ruang untuk berkreasi,” katanya.

Kemunculan nama Taufik Ismail dianggap sebagai angin segar di tengah dinamika politik yang kian panas. Beberapa pengamat menilai, jika Golkar serius mengusung figur muda, peluang partai ini untuk merebut hati pemilih milenial akan semakin besar.

Dengan modal pengalaman organisasi, jaringan luas, dan kiprah di dunia usaha, Taufik optimistis dapat memberikan kontribusi positif bagi partai berlambang pohon beringin itu.

“Saya lahir dan besar di Riau. Saya paham kultur politik dan sosial di sini. InsyaAllah, dengan dukungan semua pihak, kita bisa membesarkan Golkar bersama-sama,” tutup Taufik Ismail.

KEND Z.

Komentar