Ekonomi

Jakarta Job Festival 2025: Langkah Awal Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Pasar Global

22
×

Jakarta Job Festival 2025: Langkah Awal Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Pasar Global

Sebarkan artikel ini
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. (G45/Ditjen).

JAKARAT | Garda45.com – Pemerintah Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis untuk pemerataan ekonomi nasional melalui dua fokus utama: perluasan kesempatan kerja internasional bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pengembangan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Inisiatif ini diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran di kalangan generasi muda serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah.

Program “SMK Go Global” dan Jakarta Job Festival 2025 menjadi langkah awal dalam upaya menempatkan tenaga kerja Indonesia di pasar internasional. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa program percontohan ini menargetkan pengiriman 500 lulusan SMK dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,6 miliar. Target ambisius adalah meningkatkan jumlah peserta menjadi 500 ribu pada tahun 2026.

“Arahan dari Presiden adalah agar lulusan SMK dan SMA yang memiliki keterampilan khusus dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik, termasuk di luar negeri dengan gaji yang layak,” ujar Muhaimin pada hari Sabtu (15/11/2025).

Kementerian P2MI (Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) telah menyiapkan 7.600 posisi kerja di luar negeri melalui kerjasama dengan 20 perusahaan penempatan pekerja migran. Selain itu, tersedia lebih dari 12.000 lowongan kerja domestik yang ditawarkan oleh 70 perusahaan nasional. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menekankan bahwa langkah ini akan memperluas akses kerja formal bagi masyarakat.

Dengan angka pengangguran lulusan SMK yang masih tinggi, berkisar antara 1,5 hingga 1,6 juta orang, pemerintah merasa perlu mempercepat penyiapan skema penempatan tenaga kerja terampil.

“Program ini muncul karena keprihatinan kami terhadap 1,6 juta lulusan SMK yang masih menganggur. Kami ingin mereka terserap, baik di dalam maupun di luar negeri,” tambah Muhaimin.

Menteri P2MI, Mukhtarudin, meyakinkan bahwa kementeriannya siap untuk melaksanakan program ini.

“Kami telah merinci kompetensi yang dibutuhkan, memetakan negara-negara tujuan penempatan, serta sektor-sektor yang memerlukan tenaga kerja. KP2MI siap untuk mengeksekusi program ini,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya tersebut, pemerintah juga memperkuat pembangunan desa sebagai fondasi ekonomi nasional. Menteri Desa, Yandri Susanto, mengajak generasi muda untuk memanfaatkan potensi desa yang dianggap kaya akan peluang usaha.

“Peluang ada di desa. Kita bisa membangun desa ayam petelur, desa melon, desa semangka, dan lain-lain. Jangan biarkan peluang ini diambil oleh orang lain karena kita tidak bergerak,” tegasnya.

Yandri menekankan bahwa desa adalah lembaga produksi yang penting untuk memenuhi kebutuhan nasional, dan pembangunan desa merupakan prioritas keenam dalam Astacita Presiden Prabowo.

“Desa bukan lagi wilayah yang tertinggal. Desa adalah pusat pertumbuhan ekonomi yang baru,” katanya.

Menurut Yandri, penguatan desa akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Jika desa kuat, Indonesia juga akan kuat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *