Peristiwa

Inflow Lebih Besar dari Outflow, Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik 9 Sentimeter

20
×

Inflow Lebih Besar dari Outflow, Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik 9 Sentimeter

Sebarkan artikel ini
Inflow Lebih Besar dari Outflow, Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik 9 Sentimeter
Ilustrasi PLTA Kota Kampar. (G45/net)

KAMPAR | Garda45.com – Debit air yang masuk ke Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, tercatat lebih besar dibandingkan debit yang keluar pada Kamis pagi (18/12/2025). Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan elevasi muka air waduk, meski pihak pengelola memastikan operasional pembangkit masih berada dalam kondisi aman dan terkendali.

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui perwakilannya Erikmon, mengungkapkan hasil pemantauan pada pukul 07.00 WIB menunjukkan elevasi waduk berada di level 77,11 meter di atas permukaan laut (mdpl). Angka ini mengalami kenaikan sekitar 9 sentimeter dibandingkan posisi sehari sebelumnya.

Pada waktu yang sama, inflow waduk tercatat sebesar 495,34 meter kubik per detik, sementara outflow yang dialirkan melalui turbin berada di angka 312,59 meter kubik per detik. Selisih debit tersebut menjadi penyebab utama bertambahnya volume air di dalam waduk.

Sebagai pembanding, pada Rabu pagi (17/12/2025), kondisi inflow dan outflow masih seimbang, masing-masing berada di angka 317,96 meter kubik per detik, dengan elevasi waduk tercatat 77,02 mdpl.

Erikmon menegaskan, kenaikan elevasi tersebut masih dalam batas normal dan belum mendekati ambang pengendalian kritis.

“Posisi elevasi waduk masih jauh di bawah batas pembukaan spillway. Kondisi waduk dan operasional pembangkit tetap aman,” ujarnya, Kamis (18/12/25).

Ia menjelaskan, pintu pelimpah (spillway) baru akan dibuka apabila elevasi waduk melampaui 83,00 mdpl dengan inflow minimal mencapai 1.000 meter kubik per detik. Selain itu, skema early release dapat diterapkan berdasarkan perhitungan teknis untuk mengantisipasi potensi lonjakan debit air.

Perhitungan early release dilakukan dengan mengacu pada prakiraan curah hujan dari BMKG serta evaluasi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW). Pembukaan spillway juga dapat dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti gangguan operasional pembangkit atau saat elevasi waduk turun hingga 73,50 mdpl.

Manajemen PLTA Koto Panjang kembali mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami terus melakukan pemantauan secara intensif dan akan menyampaikan informasi resmi secara terbuka jika terjadi perubahan signifikan,” tutup Erikmon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *