PEKANBARU, Garda45.com – Mahasiswa UIN SUSKA Riau kembali menggelar aksi sebagai respon dari Surat Keputusan Rektor No. 1009/R/2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan Keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) UIN Sultan Syarif Kasim Riau atas Dampak Bencana Wabah Covid-19 Tahun 2020 yang dinilai tidak berpihak pada mahasiswa dan tidak mempertimbangkan situasi dan kondisi mahasiswa pada masa pademi Covid-19.
Aksi mahasiswa yang digelar pada Selasa, 30 Juni 2020 ini dilakukan setelah melewati tahapan yang sebelumnya tidak mendapat respon dari pihak Pimpinan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Sebelumnya pada Senin, 22 Juni 2020 mahasiswa telah melakukan pemasangan spanduk di Kampus kemudian dilanjutkan dengan mengirimkan surat permohonan audiensi baik melalui sistem luar jaringan (Luring) maupun dalam jaringan (Daring). Berbagai upaya telah dilakukan oleh mahasiswa. Isi dari Tuntutan tersebut terdiri atas:
1.Transparansi dana kampus;
2.Pemangkasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 15% + banding dan digratiskan bagi anak yatim;
3.Memberikan fasilitas kuliah Daring berupa kuota internet 30GB/Bulan dan SOP kulian Daring.
“Aksi berlanjut hingga Rabu siang tepatnya tanggal 01 juli 2020. Aksi mahasiswa berakhir bentrok dengan pihak scurity ketika Sejumlah mahasiswa nekat menabur pupuk kandang di lantai gedung rektorat sebagai simbol kekecewaan mahasiswa terhadap pimpinan yang tidak mau menemui mahasiswa.” Ucap Koordinator Umum Dewi Sari, sekaligus Ketua Sema yang baru saja dicabut SKnya karna dianggap melanggar Kode Etik karna melakukan aksi demonstrasi.
“Ketika massa aksi sedang beristirahat puluhan scurity menyerang mahasiswa yang berjumlah 7 orang. kronologisnya pada pukul 20:00 wib. Para scurity mencopot paksa spanduk beserta tenda mahasiswa yang melakukan camp di gedung rektorat. Namun setelah itu mahasiswa berhasil mendirikan kembali tenda yang telah dirobohkan oleh pihak scurity.” Tambahnya, Dewi Sari.
Demikian berita terhangat suska hari ini untuk selanjutnya mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau akan tetap melakukan aksi hingga tuntutan mereka terealisasikan.
Kemudian, Ismail Marzuki selalu Koordinator Lapangan mengatakan :
“Menyoroti sikap pimpinan yang tidak memberikan respon oleh sebab itu mahasiswa bertekad akan menggelar aksi dengan bermalam di kampus. Saat berita ini ditulis (2 Juli 2020), mahasiswa masih melanjutkan aksi dan telah mendirikan tenda di gedung Rektorat UIN Sultan Syarif Kasim Riau Lantai IV untuk menyuarakan tuntutan hingga terealisasikan”.
“Dan akan melakukan aksi di luar kampus jika tetap belum mendapat respon baik dari pimpinan”, tambahnya.
Indra