BENGKALIS, Garda45.com – Pemerintah Kabupaten Bengkalis, dimasa kepemimpinan Bupati Bengkalis, Kasmarni dan Wakil Bupati H Bagus Santoso, berkomitmen akan memerangi peredaran narkotika di Kabupaten Bengkalis.
“Khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), kita akan buat langkah-langkah untuk memberi efek jerak bagi kalangan pegawai yang menggunakan narkoba,”ujar Wakil Bupati, H Bagus Santoso.
Ungkapan itu disampaikannya Wakil Bupati mewakili Bupati Bengkalis menerima audiensi bersama Gerakan Anti Narkoba (Granat) dan Lembaga Anti Narkoba (LAN) Kabupaten Bengkalis, untuk bersilaturahmi dan membahas upaya pemberantasan narkotika, di ruang rapat Wakili Bupati lantai II kantor Bupati Bengkalis, Senin, 29 Maret 2021.
Wabup menyebutkan, saat ini Kabupaten Bengkalis berada di zona merah penyebaran Narkoba. Untuk itu, perlu kerja keras dan kerja aktif semua pihak untuk bersama-sama ‘mengobati’ penyakit masyarakat dalam penyalahgunaan narkotika ini.
“Dengan adanya organisasi sosial seperti Granat dan LAN ini, mari kita bersinergi. Karena kami, Bupati Bengkalis Ibu Kasmarni dan saya, berkomitmen untuk menekan zona merah penggunaan maupun menyebaran narkoba di Kabupaten Bengkalis ini,” harapnya.
Bersama Bupati, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Wabup mengungkapkan akan coba berdiskusi membuat trobosan yang menghambat Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik yang pengguna maupun akan mengguna narkoba, salah satunya dengan harus melampirkan tes urin setiap bulan sebagai syarat menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Wacana Ini akan coba kita bicarakan dulu. Karena sanksi PNS yang tersandung narkoba akan diberhentikan jika dipenjara minimal 2 tahun. Sementara laporan yang kita terima banyak PNS di kabupaten ini yang terlibat narkoba, namun sanksi yang diterima tidak mencapai 2 tahun, sehingga tidak berlaku sanksi keras khusus untuk statusnya sebagai PNS yang diberhentikan,” jelas Bagus Santoso.
Ketua DPC-LAN Bengkalis Efendi Basri, memohon maaf kepada Pemkab Bengkalis dan masyarakat Kabupaten Bengkalis atas keterlibatan salah seorang anggotanya yang ditangkap aparat karena terlibat narkoba.
“Sedari awal kami telah mewanti-wanti kepada segegap jajaran pengurus, untuk tidak pernah terlibat dengan narkoba. Tapi memang ada kelemahan kami, saat rekrut anggota tidak mensyaratkan tes urine, karena memang anggarannya kami tak punya,”jelas Fendi.
Diakui Ketua DPC, Lembaga Anti Narkotika (LAN) Kabupaten Bengkalis Effendi Basri cukup menyayangkan ada di lembaga ini kebetulan waka Advokasi yang melibatkan diri sebagai pengedar. Hal tersebut disampaikan ketua LAN yang akrap disapa bang Fendi ketika Audensi bersama orang no. 2 di Bengkalis.
tugas dan kewenangan LAN hanya menyampaikan atau sosialisasi ke tengah masyarakat terutama ke sekolah-sekolah. Sayangnya hal itu belum bisa dilakukan secara masimal, karena lagi-lagi persoalan anggaran yang tidak ada,”Melalui audiensi ini kami berharap ada masukan-masukan atau saran dari pak wakil, untuk eksisntensi dan gerakan LAN ke depan,”imbuh Fendi.
“Ketua DPC Granat Kabupaten Bengkalis, Dikki Hendrik Sagala mengaku turut prihatin atas ditangkapnya oknum aktivis penggiat anti narkoba di salah satu lembaga anti narkoba karena terlibat narkoba.
“Hal semacam itu katanya tidak harus terjadi, kalau benar-benar dipahami tugas dan fungsi lembaga anti narkoba itu sendiri,” ujar Dikki.
Sementara itu Kepala Diskoimfotik, Johansyah Syafri memberikan masukan pencegahan keterlibatan narkoba bagi ASN lingkup Kabupaten Bengkalis. Seperti mensyaratkan surat keterangan bebas narkoba saat ingin mengambil TPP,” Artinya setiap ASN yang akan mengambil TPP harus bebas narkoba,” usul Johan.
Johan juga mengusulkan dipercepat pembentukan BNK atau BNN di Kabupaten Bengkalis, “Kalau dulu kewenanganya di bawah wakil bupati, kalau sekarang apakah langsung dibawah aparat kepolisian atau bagaimana perlu segara dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait,”sebut Johan.
Dalam audiensi ini juga diikuti Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Djamaludin, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Johansyah Syafri dan Sekretaris Satpol-PP, Agusrizal, Ketua Granat Dikki Hendrik Sagala dan Ketua LAN, Efendi Basri dan sejumlah pengurus Granat serta LAN Kabupaten Bengkalis.