Pendemo Soroti Kabid Mainkan DAK dan APBD Pendidikan SMK di Riau

PEKANBARU, Garda45.com – Aktivis Aliansi Mahasiswa Pemantau Riau (AMPER) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, Kamis (6/6/2024). Aksi ini menyoroti dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk proyek-proyek fisik yang dikelola oleh Bidang SMK Disdik Riau.

Dalam aksi tersebut, Koordinator Umum AMPER, Amar Habibi, dengan tegas mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau untuk segera mengaudit penggunaan DAK yang bersumber dari APBN dan APBD Riau tahun 2023.

“Diduga ada penyelewengan dan permainan anggaran,” tukas Amar di hadapan peserta aksi.

Amar juga meminta aparat penegak hukum, salah satunya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, untuk memanggil dan memeriksa Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik Riau, Arden Simeru, terkait dugaan penyelewengan DAK untuk proyek-proyek fisik maupun pengadaan.

Menurutnya, jika dugaan ini terbukti, maka pihaknya mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto, untuk segera mencopot Arden Simeru dari jabatannya.

Selain dugaan penyelewengan dana DAK, massa pengunjuk rasa juga mencium adanya aroma pungutan liar (pungli) terhadap kantin-kantin di SMK se-Provinsi Riau.

Amar mengungkapkan bahwa dugaan pungutan ini sarat dengan kepentingan memperkaya diri sendiri serta tidak adanya kejelasan apakah retribusi ini masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau.

“Diduga pungutan ini sarat dengan kepentingan memperkaya diri sendiri serta tidak adanya kejelasan retribusi ini masuk ke PAD Riau,” ujar Amar Habibi, menambahkan bahwa praktik semacam ini sangat merugikan dunia pendidikan

Usai berorasi, Koordinator Aksi menyerahkan pernyataan sikap mereka kepada perwakilan Kepala Dinas Pendidikan yang diterima oleh salah satu Kabid.

Dalam pernyataan tersebut, AMPER mendesak agar semua pihak terkait merespons tuntutan mereka dengan baik. Mereka menekankan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan terhadap dunia pendidikan di Riau yang mereka cintai.

“Karena gerakan ini lahir dari sebuah bentuk keprihatinan terhadap dunia pendidikan di Bumi Lancang Kuning yang kita cinta ini. Sehingga semua bentuk permasalahan bisa dituntaskan oleh semua pihak yang bertanggung jawab,” Tutup Amar.

Terpisah, salah seorang masyarakat yang ditemui Haluanberantas di sekitar lokasi aksi menyatakan dukungannya terhadap upaya AMPER dalam mengungkap dugaan korupsi di sektor pendidikan. Mereka berharap agar pihak berwenang serius menindaklanjuti tuntutan mahasiswa.

“Kami mendukung upaya mahasiswa. Dunia pendidikan harus bersih dari korupsi demi masa depan generasi muda,” ujar Ridwan, seorang warga Pekanbaru.

Editor : cinta

Komentar