PEKANBARU, Garda45.com – Meski telah ada laporan dan publikasi media ini terkait dugaan penjualan BBM subsidi ilegal di kawasan Air Hitam, hingga kini tidak terlihat adanya tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH). Media ini sebelumnya telah menyampaikan informasi kepada Kabid Humas Polda Riau, namun hingga hari ini, Minggu (13/10/2024), dugaan penjualan BBM ilegal masih berlangsung tanpa hambatan.
Hal ini terbukti saat tim investigasi media melakukan pengecekan kembali di beberapa lokasi yang diduga menjadi pusat penjualan BBM ilegal. Saat tiba di lokasi, puluhan jerigen berisi BBM subsidi seperti solar dan pertalite terlihat dipajang secara terbuka di pinggir jalan, di depan kios-kios sepanjang jalan Air Hitam, Pekanbaru. Aktivitas penjualan ilegal ini tampaknya berlangsung dengan leluasa tanpa rasa takut akan hukum.
Menurut pantauan tim investigasi media ini, titik-titik penjualan ini tersebar mulai dari belokan bundaran Jalan Air Hitam hingga ke arah Terminal Akap, Kecamatan Tuah Madani. Di lokasi tersebut, jerigen-jerigen dengan kapasitas sekitar 35 liter berisi solar dan pertalite terlihat berjejer rapi, menunggu pembeli.
Salah satu warga yang ditemui di lokasi mengungkapkan keprihatinannya terhadap aktivitas penjualan BBM ilegal yang telah berlangsung lama ini.
“Ah, kegiatan ini sudah lama, Pak. Saya juga tidak tahu siapa yang di belakang mereka. Jelas ini membahayakan, bisa saja sewaktu-waktu menyebabkan kebakaran rumah warga di sekitar sini,” ungkapnya.
Menurut nya, praktik penjualan BBM subsidi ilegal ini sangat mencurigakan. Ia menduga bahwa BBM tersebut diambil dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terdekat dan diangkut menggunakan mobil-mobil yang sudah dimodifikasi untuk mengelabui pihak berwenang.
“Sering saya lihat mobil-mobil pelansir itu parkir di depan kios, lalu BBM disedot dan dijual lagi. Saya yakin ada kerja sama dengan SPBU, karena mustahil mereka berani kalau tidak ada yang membekingi,” tambahnya.
Warga lainnya yang ditemui media ini di lokasi juga mengaku khawatir terkait potensi bahaya kebakaran akibat penimbunan BBM ilegal di pemukiman.
“Kami takut, Pak. Jika ada kebakaran, rumah kami bisa ikut terbakar. Kami berharap pihak berwajib segera bertindak sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya.
Ironisnya, meskipun laporan mengenai aktivitas ini telah diterbitkan oleh media ini beberapa hari yang lalu, tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Banyak warga menilai bahwa aparat seolah-olah menutup mata terhadap pelanggaran hukum yang terjadi secara terang-terangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Media ini telah mencoba menghubungi Kabid Humas Polda Riau, Anom, melalui Pesan WhatsApp nya untuk meminta konfirmasi terkait penanganan dugaan penjualan BBM ilegal tersebut. Namun, hingga berita ini dimuat, tidak ada tanggapan dari pihak yang bersangkutan.
Bahkan, hari ini, ketika Media ini kembali melakukan konfirmasi ulang kepada Kabid Humas Polda yang baru saja menjabat, tetap tidak ada respon ataupun tindakan nyata yang dilakukan.
Ketiadaan respon ini semakin memperkuat dugaan bahwa aktivitas penjualan BBM subsidi ilegal di kawasan Air Hitam tidak mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Padahal, penjualan BBM bersubsidi secara ilegal jelas melanggar hukum dan menimbulkan risiko besar bagi warga sekitar.
Warga khawatir bahwa penimbunan BBM dalam jumlah besar di kawasan pemukiman dapat memicu kebakaran yang akan membahayakan nyawa dan harta benda mereka.
“Kami benar-benar cemas dengan keberadaan jerigen-jerigen BBM ini, apalagi musim panas seperti sekarang. Satu percikan api saja bisa memicu bencana besar,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Aktivitas ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Seharusnya, tindakan tegas diambil untuk mencegah potensi kerugian negara dan melindungi keselamatan warga sekitar.
Warga di sekitar Jalan Air Hitam mendesak pihak kepolisian untuk segera menindak tegas pelaku penjualan BBM ilegal yang telah beroperasi sekian lama. Mereka berharap adanya upaya nyata dari aparat dalam menutup lokasi-lokasi penjualan ilegal tersebut sebelum terjadi bencana.
“Kami minta tolong kepada bapak polisi, jangan biarkan kegiatan ini terus berlangsung. Ini sangat membahayakan. Kami tidak ingin rumah kami terbakar karena BBM yang ditimbun di kios-kios tersebut,” tegas salah seorang warga.
Hingga saat ini, penjualan BBM subsidi ilegal di kawasan Air Hitam terus berlanjut, sementara aparat penegak hukum masih belum menunjukkan tindakan yang berarti.
KEND
Komentar