PEKANBARU, Garda45.com – Aktivitas jual beli di sepanjang ruas Jalan Naga Sakti, Panam, tepatnya di kawasan Stadion Utama Riau, kian hari semakin ramai. Kondisi ini membuat warga pengguna jalan diimbau untuk lebih berhati-hati, terutama pada waktu sore hari ketika jumlah pedagang meningkat pesat dan sebagian telah memanfaatkan badan jalan untuk berjualan.
Pantauan di lokasi, Selasa (28/10/2025) sore, menunjukkan suasana lalu lintas di kawasan tersebut tampak semrawut. Kemacetan mulai terasa sejak simpang empat gerbang utama Stadion Utama Riau arah Jalan SM Amin hingga persimpangan Jalan Naga Sakti dan Jalan Bangau Sakti.
Banyak pedagang kini tak lagi hanya menggunakan trotoar, tetapi juga menempati sebagian badan jalan. Lapak mereka beragam, ada yang memakai gerobak, mobil pribadi yang disulap jadi kedai, hingga tikar lesehan di atas trotoar. Akibatnya, ruas jalan yang seharusnya tiga lajur kini praktis hanya bisa digunakan dua lajur saja oleh pengguna jalan.
Situasi makin parah dengan banyaknya pembeli yang memarkir kendaraan di pinggir jalan untuk membeli makanan dan minuman. Baik sepeda motor maupun mobil pribadi kerap berhenti mendadak di depan lapak pedagang, sehingga arus lalu lintas tersendat.
Aneka dagangan dijajakan di kawasan ini, mulai dari minuman segar, kelapa muda, jagung bakar, bakso, gorengan, kopi, minyak ketengan, hingga aksesoris. Aktivitas ekonomi yang tumbuh pesat ini di satu sisi menggeliatkan usaha kecil, namun di sisi lain menimbulkan persoalan ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
Rahman, salah seorang pedagang di simpang Jalan Naga Sakti–Jalan Melati, berharap masyarakat tetap berhati-hati melintas di kawasan tersebut. Ia juga mengakui bahwa berjualan di badan jalan sebenarnya menyalahi aturan, namun banyak pedagang terpaksa melakukannya karena desakan ekonomi.
“Jalan itu kan untuk orang lewat, bukan tempat jualan. Tapi ya mungkin karena kebutuhan hidup, banyak yang terpaksa berdagang di situ. Harapan saya, semoga ada penertiban dari pihak terkait, mungkin dengan menyediakan tempat khusus untuk kami berjualan, asal tidak di badan jalan lagi,” ujarnya.






Komentar