PELALAWAN | Garda45.com – Upaya menekan angka kecelakaan di Jalur Lintas Sumatera terus diperketat. Rabu (26/11/2025), Satlantas Polres Pelalawan menggelar operasi gabungan mendadak di Pos Lantas Kiyab Jaya, Kecamatan Bandar Sei Kijang. Sebanyak 30 sopir angkutan umum dan barang dihentikan untuk menjalani tes urine.
Kegiatan ini melibatkan kekuatan penuh lintas sektor, mulai dari Bag Ops dan Seksi Hukum Polres Pelalawan, Dinas Perhubungan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Pelalawan, hingga PT Jasa Raharja.
Kasat Lantas Polres Pelalawan, AKP Tatit Rizkyan Hanafi menyebut pengawasan ini bagian dari strategi pencegahan kecelakaan yang lebih besar.
“Pemeriksaan urine ini bentuk komitmen kami memastikan pengemudi dalam kondisi fit, sehat, dan bebas narkoba. Tidak boleh ada yang membahayakan keselamatan publik,” tegasnya.
Dari seluruh hasil pemeriksaan, tidak satu pun sopir terindikasi mengonsumsi narkotika atau obat terlarang. Temuan ini menjadi angin segar dalam upaya menciptakan lalu lintas yang lebih aman, terutama menghadapi peningkatan pergerakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru.
AKP Tatit menambahkan, patroli dan pengawasan serupa akan terus digencarkan sebagai bagian dari Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 yang bersambung dengan Operasi Lilin.
“Kenyamanan dan keamanan masyarakat adalah prioritas,” katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, turut memberikan apresiasi atas langkah masif Polres Pelalawan.
“Kami mengingatkan seluruh pengemudi dan pemilik angkutan untuk disiplin menjaga kondisi kendaraan dan diri sendiri. Semua harus mematuhi aturan demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Operasi ini juga mendapatkan respons positif dari sopir. Salah satu peserta tes, Yudi Siregar, mengaku justru merasa lebih terlindungi.
“Kegiatan begini bikin kami lebih tenang di jalan. Penumpang juga pasti makin percaya dengan layanan kami,” ungkapnya.
Operasi gabungan ini menjadi sinyal kuat bahwa Polri tidak akan memberi ruang bagi sopir yang nekat berkendara dalam pengaruh zat berbahaya. Penegakan aturan, pelayanan publik, dan perlindungan keselamatan menjadi satu tarikan napas dalam menjaga nadi lalu lintas nasional yang melintasi Pelalawan.











