Pendidikan

Wisata Mangrove Bengkalis Dilirik Wisman, Polbeng Perkuat Konservasi Berkelanjutan

17
×

Wisata Mangrove Bengkalis Dilirik Wisman, Polbeng Perkuat Konservasi Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Suasana lokakarya di Warung Mak Wo, peserta antusias ikuti materi konservasi. (G45/Fir) 

BENGKALIS | Garda45.com Politeknik Negeri Bengkalis melalui Kelompok Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) menggelar Lokakarya SOP Kawasan Ekowisata dan Konservasi Mangrove bertema “Ayo, mari kita wujudkan kawasan mangrove yang lestari dan berkelanjutan!” Acara berlangsung pada Ahad pagi, 7 Desember 2025 di Warung Mak Wo, Jalan Antara, Bengkalis.

Lokakarya ini dirancang untuk memperkuat wawasan mahasiswa dan masyarakat terkait pengelolaan wisata mangrove yang berkelanjutan serta pentingnya penerapan SOP pada pengembangan wisata berbasis konservasi, khususnya di kawasan mangrove Paghet Seghaghah.

Ketua MKWK Kelompok II, Fahrel Rahmadhani, menegaskan kegiatan tersebut menjadi bentuk kontribusi langsung mahasiswa bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat nyata, serta menjadi langkah awal menjaga kelestarian mangrove di Bengkalis,” ucapnya.

Dosen pengampu MKWK, Defitri Akbar, menyebut Paghet Seghaghah kini berkembang sebagai destinasi unggulan yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.

“Spot memancing dan sejumlah titik swafoto menjadi daya tarik baru. Potensi besar ini harus dikelola dengan baik agar tetap seimbang antara ekonomi dan kelestariannya,” jelasnya.

Sekretaris Desa Kelapapati, Edi Firdaus, mengapresiasi kehadiran mahasiswa dalam upaya penguatan ekowisata desa. Ia mengungkapkan bahwa wisata mangrove tersebut bahkan telah kedatangan wisatawan asal Jepang.

“Dengan lokasinya yang dekat pusat kota, kami berharap Paghet Seghaghah menjadi kebanggaan masyarakat,” tuturnya.

Wakil Direktur III Polbeng, Mahadi Sastra, menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan pengembangan wisata alam.

“Mahasiswa perlu menguasai teori dan praktik wisata mangrove serta responsif terhadap persoalan sosial dan lingkungan yang dapat muncul,” tegasnya saat membuka acara secara resmi.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi SOP oleh mahasiswi Polbeng dan pembina kelompok pengelola mangrove Paghet Seghaghah, sebelum ditutup dengan sesi foto bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *