PEKANBARU | Garda45.com – Warga petani kelapa sawit Riau kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama. Para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Kodam XIX Tuanku Tambusai untuk disalurkan ke daerah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ketua DPW Apkasindo Riau, KH Suher, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bentuk solidaritas para petani sawit terhadap masyarakat yang kini tengah berjuang memulihkan kehidupan akibat bencana besar yang menimpa daerah tersebut.
“Bantuan ini berasal dari donasi para petani sawit se-Riau. Kami turut merasakan apa yang saudara kita alami di sana,” ujar Suher, Senin (8/12/2025).
Ia berharap bantuan logistik ini dapat segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan di wilayah yang masih sulit akses.
Sekretaris DPW Apkasindo Riau, Djono Albar Burhan, menyampaikan alasan memilih Kodam XIX sebagai mitra distribusi. Menurutnya, TNI memiliki armada dan kemampuan mobilisasi terbaik untuk mengantar bantuan ke daerah terisolasi.
“Kami percaya TNI dapat memastikan bantuan ini tiba langsung ke masyarakat korban bencana. Mobilisasi medan sulit adalah keahlian mereka,” tegas Djono.
Selain menyalurkan bantuan, penyerahan tersebut juga menjadi momentum mempererat komunikasi antara petani sawit dan TNI, yang selama ini banyak terlibat dalam dukungan logistik dan pemulihan bencana di lapangan.
Rombongan Apkasindo Riau diterima oleh Pangdam XIX Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo. Pihaknya menyampaikan apresiasi atas kepedulian petani sawit yang turut aktif dalam meringankan beban masyarakat terdampak bencana.
Aster Kodam XIX Tuanku Tambusai, Kolonel Inf Victor Tjokro, mengatakan bahwa bantuan akan diberangkatkan menggunakan kapal TNI dari Pelabuhan Dumai.
“Pada Rabu nanti, ada kapal TNI bersandar di Dumai. Bantuan ini akan kita kirimkan melalui jalur laut menuju Medan dan Aceh,” jelas Victor.
Kodam XIX Tuanku Tambusai sebelumnya telah mengirim dua gelombang bantuan, masing-masing melalui udara dan darat. Kloter ketiga akan menjadi yang terbesar karena menggabungkan berbagai bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Apkasindo Riau.
Bantuan tersebut diharapkan mampu mempercepat pemulihan warga yang terdampak bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumatera.











