KAMPAR | Garda45.com – Permukaan air Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, kembali menunjukkan tren kenaikan pada Selasa pagi (16/12/2025). Meski demikian, manajemen memastikan kondisi waduk masih jauh dari ambang pembukaan pintu pelimpah dan operasional pembangkit listrik tetap berjalan normal.
Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui Erikmon, menyampaikan bahwa hasil pemantauan pukul 07.00 WIB mencatat elevasi waduk berada di angka 76,98 meter di atas permukaan laut (mdpl). Angka tersebut naik sekitar 18 sentimeter dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 76,80 mdpl.
Pada waktu yang sama, debit air masuk (inflow) dan debit air keluar melalui turbin (outflow) terpantau seimbang, masing-masing sebesar 311,43 meter kubik per detik. Kondisi ini menunjukkan sistem pengelolaan debit air masih berjalan stabil meskipun terjadi kenaikan elevasi waduk.
Sebagai perbandingan, pada Senin pagi (15/12/2025), inflow dan outflow tercatat sama-sama sebesar 310,3 meter kubik per detik dengan elevasi waduk di posisi 76,80 mdpl.
Erikmon menjelaskan, kenaikan permukaan air tersebut merupakan dampak akumulasi debit air sebelumnya dan masih tergolong wajar dalam pola operasi waduk, khususnya pada periode musim hujan.
“Kenaikan ini masih dalam batas aman dan terus kami pantau secara rutin. Kondisi waduk tetap terkendali,” ujarnya.
Ia menegaskan, pembukaan pintu pelimpah (spillway) hanya dilakukan dalam kondisi tertentu berdasarkan perhitungan teknis. Secara operasional, spillway baru akan dibuka apabila elevasi waduk melampaui 83,00 mdpl dengan inflow minimal 1.000 meter kubik per detik, atau melalui mekanisme early release sesuai kajian teknis.
Mekanisme early release mengacu pada prediksi curah hujan dari BMKG serta posisi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW). Selain itu, pembukaan spillway juga dapat dipertimbangkan apabila pembangkit mengalami gangguan operasional atau ketika elevasi waduk turun di bawah 73,50 mdpl.
Manajemen PLTA Koto Panjang mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah hilir, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi. Setiap perkembangan kondisi waduk dipastikan akan disampaikan secara terbuka dan berkala.











