Peristiwa

Antrean Panjang Solar Bersubsidi Kembali Hantui SPBU di Pekanbaru, Warga Keluhkan Sistem Barcode

11
×

Antrean Panjang Solar Bersubsidi Kembali Hantui SPBU di Pekanbaru, Warga Keluhkan Sistem Barcode

Sebarkan artikel ini
Dokumentasi Jumat - Sabtu, Antrean panjang mobil-mobil diesel mengular di salah satu SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru. (G45/fir).

Pekanbaru | Garda45.com Puluhan mobil bermesin diesel terlihat mengular hingga ke jalan raya, pada Jumat dan sabtu, akibat antrean panjang untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di sejumlah SPBU di Pekanbaru. Warga harus rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar ini, dan mengeluhkan penerapan sistem barcode yang dianggap memperparah situasi.

Antrean panjang terlihat di beberapa SPBU, antara lain di Jalan Soekarno Hatta, Jalan SM Amin, Jalan Subrantas, Jalan Arifin Ahmad, dan Jalan Imam Munandar.

“Biasanya kami antre beli minyak malam, untuk persiapan kerja esok harinya. Sekarang minyak malamnya sering putus, makanya kami mengisi minyak pagi ini,” ujar Rahmad, seorang sopir mobil DamTruk yang mengaku sudah mengantri selama 2 jam, kepada Garda45.com, Sabtu (15/11/25).

Rahmad mengaku tidak kaget dengan kejadian ini.

 

“Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, atas minyak bawah minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi. Entah apa sebabnya, tapi begitulah hal yang terjadi di Riau,” ujarnya.

“Ya, solar selalu sulit didapatkan, harus antrian berjam-jam, tambah pula pakai Barcode. Semoga kedepannya pembelian minyak solar normal seperti dulu dan tanpa barcode,” harapnya.

Ucok, warga dari medan juga mengaku kesulitan mencari solar setibanya di Pekanbaru. Ia mengantre di SPBU Arifin Ahmad dan SPBU SM Amin untuk mengisi solar subsidi.

“Entah kemana larinya solar subsidi ini, selama sebulan ini sering langka. Harus antre berjam-jam. Awalnya antre di SPBU Arifin Ahmad, karena panjang kali saya pergi ke SPBU SM Amin sambil jalan mau pulang ke Bukittinggi. Sampai di SM Amin antri juga,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai penyebab antrean panjang ini, salah seorang operator SPBU yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut dan menyarankan untuk bertanya langsung kepada pimpinan SPBU.

” Tidak tau soal itu pak. Tanya ke pimpinan saja,” ujarnya.

Ketika media ini berupaya mencari Menejer SPBU tersebut untuk melakukan Konfirmasi, namun tidak membuahkan hasil. Nomor Hadphone juga tidak berhasil di dspatakan media ini hingga berita di turunkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *