PEKANBARU | Garda45.com – Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, turun langsung ke rumah duka MA (13), siswa SD 108 Pekanbaru yang meninggal dunia pada Minggu (23/11) malam. Kehadiran Agung bersama istrinya, Hj Sulastri Agung, sontak menyita perhatian warga yang sejak sore sudah memadati rumah keluarga korban.
Agung datang usai salat magrib setelah menerima laporan bahwa seorang anak dikabarkan meninggal dengan dugaan terkait tindakan bullying. Ia memilih mengecek sendiri kondisi di lapangan dan memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
“Abis magrib saya datang. Kalau ada warga yang sakit atau meninggal, saya biasakan hadir. Tadi dilaporkan ada anak meninggal, makanya saya langsung ke sini dan berbincang dengan keluarga,” ujarnya.
Di hadapan keluarga, Agung menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru siap memberikan bantuan dan pendampingan apa pun yang dibutuhkan. Ia juga meminta aparat terkait bekerja cepat mengumpulkan keterangan agar penyebab pasti kematian MA bisa segera terang.
Hingga kini, dugaan bahwa MA meninggal akibat bullying belum dapat dipastikan. Keluarga memilih fokus pada proses pemakaman dan menerima kepergian MA dengan ikhlas.
Ibunda korban, Deswita, menuturkan bahwa anaknya memiliki penyakit bawaan.
“MA ada riwayat jantung dan rematik,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Wali Kota dan jajaran pemerintah kota yang datang takziah dan melihat langsung kondisi sebenarnya.
Sementara itu, pihak sekolah dan aparat masih diminta menjelaskan secara lengkap apa saja yang dialami MA sebelum meninggal. Warga berharap dugaan bullying tidak dibiarkan menggantung tanpa kejelasan, demi menghindari keresahan di tengah masyarakat.











