Nasional

Anak-Anak Agam Mulai Pulih, Trauma Healing Maksimalkan Pemulihan Psikologis Korban Galodo

18
×

Anak-Anak Agam Mulai Pulih, Trauma Healing Maksimalkan Pemulihan Psikologis Korban Galodo

Sebarkan artikel ini
Anak-Anak Agam Mulai Pulih, Trauma Healing Maksimalkan Pemulihan Psikologis Korban Galodo
Tim trauma healing menghibur anak-anak penyintas galodo dengan permainan di Posko SMPN 3 Palembayan, Kamis (11/12/2025). (G45/fir). 

AGAM | Garada45.com Upaya pemulihan pascabencana galodo di Kabupaten Agam terus dikuatkan melalui program trauma healing yang dijalankan Polda Riau. Pada Kamis (11/12/2025), tim kemanusiaan itu kembali menyapa ratusan anak dan ibu-ibu di Kecamatan Palembayan untuk memulihkan kondisi psikologis mereka yang terguncang akibat bencana.

Kegiatan berlangsung di dua lokasi, yakni Posko Trauma Healing SMPN 3 Palembayan dan SDN 020 Gumarang. Total 130 anak serta 9 perempuan dewasa mengikuti sesi pemulihan tersebut dengan suasana yang mulai menghangat dari menit ke menit.

Sebanyak 30 konselor dari Bagian SDM Polda Riau dan Himpunan Psikologi Riau (HIPSI) diturunkan dalam misi ini. Mereka dipimpin langsung Kepala SPN Polda Riau, Kombes Indra Duaman, yang juga bertindak sebagai Koordinator Tim Trauma Healing.

Menurut Kombes Indra, agenda ini merupakan rangkaian terakhir sebelum Polda Riau menutup misi kemanusiaannya di Sumatera Barat pada Jumat (12/12/2025).

Sejak 30 November, tim telah bergerak dari titik ke titik memastikan kelompok rentan benar-benar mendapatkan dukungan emosional yang mereka butuhkan.

“Harapan kami, anak-anak di Agam, khususnya di Nagari Salareh Aia dan Palembayan, dapat kembali pulih secara mental. Jangan sampai mereka terus dihantui trauma,” ujar Kombes Indra.

Di SMPN 3 Palembayan, sekitar 30 anak mengikuti sesi secara intensif. Para konselor membuka kegiatan dengan permainan interaktif seperti ular naga, mencari kelompok, ular tangga, lomba bergoyang, hingga kuis kecil berhadiah. Suasana yang awalnya kaku perlahan mencair. Tawa anak-anak kembali merekah, menandai pulihnya kepercayaan diri dan rasa aman.

Selain permainan, tim juga mengadakan penguatan spiritual lewat lantunan ayat pendek yang diikuti anak-anak. Momen ini menjadi ruang refleksi dan penenang batin bagi peserta yang selama berhari-hari dihantui ketakutan dan bayangan bencana.

Pada saat bersamaan, tim konselor dewasa mendampingi kelompok ibu-ibu yang turut hadir di lokasi. Pendekatan personal dilakukan melalui sesi mendengarkan curahan hati (curhat) dan identifikasi kebutuhan mendesak.

“Mayoritas ibu-ibu masih cemas karena suplai air bersih belum tersedia. Mereka masih mengandalkan air hujan untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari,” jelas seorang konselor kepada tim.

Salah satu sarana pemulihan yang cukup diminati adalah monitor 42 inci yang dibawa Polda Riau. Layar itu dimanfaatkan anak-anak untuk menonton film kartun. Banyak di antara mereka mengaku ingin kembali berkumpul dan menonton bersama karena jaringan internet di wilayah terdampak masih tidak stabil.

Kombes Indra menjelaskan bahwa perubahan positif mulai terasa pada wajah-wajah anak yang sebelumnya muram. Kini, mereka mulai saling berinteraksi dengan lebih berani dan tidak lagi menutup diri dari lingkungan sekitar.

“Ini perkembangan yang sangat berarti. Senyum mereka adalah tanda bahwa trauma perlahan mereda,” katanya.

Di luar kegiatan trauma healing, Direktorat Samapta Polda Riau juga turun langsung menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada warga Kampung Bilih, Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan. Bantuan itu diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat selama masa pemulihan.

Misi kemanusiaan yang dijalankan Polda Riau di Sumatera Barat ini menjadi wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat yang sedang mengalami masa sulit. Meski masa tugas segera berakhir, jejak dukungan psikologis dan kepedulian sosial yang ditinggalkan tim trauma healing membawa harapan baru bagi para penyintas galodo di Agam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *