Ekonomi

Kopi Keliling Menggeliat di Pekanbaru, Gula Aren Jadi Raja di Lidah Anak Muda

25
×

Kopi Keliling Menggeliat di Pekanbaru, Gula Aren Jadi Raja di Lidah Anak Muda

Sebarkan artikel ini
Kopi Keliling Menggeliat di Pekanbaru, Gula Aren Jadi Raja di Lidah Anak Muda
Gerobak kopi keliling dengan menu andalan kopi susu gula aren ramai dikerubungi pembeli. (G45/fir). 

PEKANBARU | Garda45.com – Budaya minum kopi di Kota Pekanbaru terus bergerak mengikuti perubahan selera generasi muda. Dalam beberapa tahun terakhir, kopi tak lagi sekadar minuman pelepas kantuk, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup. Fenomena ini mendorong lahirnya budaya kopi gelombang keempat, di mana kopi lokal berkualitas berpadu dengan kreativitas rasa yang membumi di lidah masyarakat.

Di tengah maraknya kedai kopi modern, kopi keliling justru tampil sebagai primadona baru. Praktis, terjangkau, dan mudah dijangkau, kopi gerobak dengan menu andalan kopi susu gula aren kini menjamur di titik-titik strategis seperti kawasan kampus, kos-kosan, hingga perkantoran.

Kopi susu gula aren menjadi menu paling diburu. Perpaduan manis alami gula aren, susu yang lembut, serta karakter kopi yang tetap terasa membuat minuman ini digemari lintas usia, terutama generasi Z. Tak hanya diminum untuk relaksasi, kopi jenis ini juga menjadi teman bersosialisasi hingga peluang usaha rumahan yang menjanjikan.

Salah satu merek kopi keliling yang mencuri perhatian adalah Kopi Saka. Dengan harga mulai Rp8.000 per cup, Kopi Saka mampu bersaing dengan kedai kopi tetap. Setiap hari, gerobak Kopi Saka tampak ramai di kawasan Jalan Cut Nyak Dien, tepat di samping Kantor Gubernur Riau.

Bima (27), barista Kopi Saka, mengatakan dalam kondisi normal ia bisa menjual hingga 150 cup per hari. Namun cuaca menjadi faktor yang cukup memengaruhi penjualan.

“Kalau cuaca bagus bisa tembus 150 cup, bahkan lebih. Tapi kalau hujan, biasanya turun. Semua tergantung cuaca,” ujar Bima, Minggu (14/12/2025).

Ia menyebut, Kopi Saka menggunakan espresso dari biji kopi pilihan, susu segar, dan gula aren murni agar rasa tetap seimbang dan tidak terlalu manis.

“Rasa kopinya tetap kuat, itu yang kami jaga,” tambahnya.

Manajer Operasional Kopi Saka, Della Mustika, menegaskan konsistensi rasa dan pelayanan menjadi kunci utama mempertahankan pelanggan.

“Kami fokus pada kualitas dan pelayanan ramah. Kami ingin pelanggan datang kembali karena tahu standar kopi kami,” ujarnya.

Tak hanya Kopi Saka, kopi gerobak lain seperti Kopi Ajoe juga ramai peminat. Ridwan, penjual Kopi Ajoe, mengaku menu kopi susu gula aren dan kopi karamel masih menjadi favorit pembeli.

“Kalau ramai bisa habis 100 cup. Anak-anak muda, terutama perempuan, lebih suka kopi susu yang manis,” katanya.

Ridwan memprediksi tren kopi keliling di Pekanbaru masih akan bertahan hingga tahun-tahun mendatang, seiring tingginya minat masyarakat terhadap kopi praktis dan terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *