SURABAYA, Garda45.com – Sebanyak 54 karyawan di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya positif covid-19. Hasil itu didapat dari hasil tes Swab PCR.
Kepala LPP RRI Surabaya, Sumarlina, mengatakan karyawannya sempat diperiksa dua kali oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Menariknya, hasil kedua tes tersebut berbeda.
“Swab pertama pada 26 Juni, hasil baru diterima pada 11 Juli (Sabtu), hasilnya negatif. Kemudian tes swab kedua pada 6 Juli, dan hasilnya keluar pada 7 Juli positif,” kata Kepala LPP RRI Surabaya, Sumarlina, dikonfirmasi, Senin, 13 Juli 2020.
Sumarlina menjelaskan seluruh karyawan RRI melakukan tes swab, guna memastikan aman dari covid-19 pada 26 Juni 2020. Karena hasil swab pertama belum juga keluar, maka pihaknya kembali melakukan swab kedua pada 6 Juli lalu. Keesokan harinya hasilnya keluar, dan dinyatakan seluruh pegawai RRI 100 persen negatif covid-19.
“Hasil negatif tersebut menjadi dasar bagi RRI Surabaya mengakhiri lockdown pada 13 Juli, dan kembali operasional seperti biasa,” kata Sumarlina.
Sumarlina mengaku kaget saat hasil swab pertama muncul dan diketahui ada 54 orang positif covid-19. Akibatnya, RRI Surabaya menerapkan dua kali lockdown, karena perbedaan hasil swab.
“pada 11 kami baru menerima kabar hasil swab pertama dengan terkonfirmasi sejumlah 54 pegawai positif. Akhirnya lockdown tetap diperpanjang dua sampai tiga minggu ke depan,” jelas Sumarlina.
Sumarlina pun bingung karena hasil swab pertama dan kedua berbeda. Sehingga Herlina memutuskan untuk melakukan tes swab ketiga ke salah satu RS swasta di Surabaya, untuk memastikan karyawannya aman dari covid-19.
“Kami melakukan swab ulang yang ketiga ini di RS Premier Surabaya,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Sumarlina, pihaknya tengah menunggu hasil swab ketiga. Sumarlina tidak mengetahui secara pasti, mengapa hasil swab pertama tersebut baru keluar begitu lama, dan hasilnya berbeda dengan tes swab kedua. Kata dia, tes swab pertama dan kedua difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Swab dilakukan atas dukungan atau bantuan Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinkes Kota Surabaya, kami hanya mengerahkan karyawan untuk menjalani test saja,” kata Sumarlina.
Editor : Indra
Sumber : Medcom.id
Komentar