Masuri SH : Masih Banyak PAD dari Berbagai Sektor yang Belum di Gali

BENGKALIS, Garda45.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis Masuri, S.H menyampaikan Bahwa di Kabupaten Bengkalis ini masih banyak potensi daerah yang belum di gali dengan serius, padahal banyak sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor.

Hal tersebut disampaikan Masuri dihadapan forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan Badan Perencana Pembangunan daerah (Bappeda) pada Kamis,1 April 2021 di Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis yang di hadiri Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Perekonomian Heri Indra Putra, Kepala Bappenda Hadi Prasetyo.

Disebutkan Masuri secara umum pemulihan ekonomi di masa Pandemi Covid-19 ini sangat mendasar, namun hal ini kita bisa kelompokkan dalam beberapa klaster, Masuri mengakui sejak awal dilantiknya Bupati Bengkalis Ia terus mengikuti perkembangannya, Bupati dikatakan Ketua Kadin sangat serius dalam pengembangan pendidikan.

“Saya ikuti perkembangan apa yang disampaikan bupati yang serius dalam mengembangkan sektor pendidikan ini sangat bagus sekali karena sumber daya manusia (SDM) itu nomor satu karena kedepan kita harus punya SDM yang handal dan tangguh,” kata Masuri.

Tetapi sebut pria yang akrab dengan panggilan Mas Bagong selain itu kedepan persaingan dalam mendapatkan pekerjaan sangat kuat, maka selain pendidikan formal juga mereka harus dibekali juga dengan pendidikan non formal seperti pelatihan pelatihan, peningkatan skil dan juga pelatihan kewirausahaan ini penting dilakukan.

“Tetapi yang penting ujungnya juga perlu kemana mereka nanti, ini yang harus jadi pemikiran bagi pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja ataupun mengajak perusahaan bekerjasama dalam menerima tenaga kerja lokal,”kata Ketua Kadin.

Bagong juga menyampaikan potensi di bidang kemaritiman sangat banyak peluang, seperti yang Ia dengar Kabupaten Bengkalis sedang memperjuangkan masalah perizinan pelabuhan tapi sangat disayangkan kalau dikelola pihak lain dalam hal ini Pelindo,” ini sangat kita sayangkan sekali apa tidak ada cara lain, padahal syarat izin pelabuhan tersebut salah satunya harus sudah di bentuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP), apabila BUP ini sudah di bentuk maka ini banyak peluang bagi putra Bengkalis untuk bekerja di sana,” kata Masuri.

Secara tegas Ketua Kadin menyebutkan selama ini pengelolaan pelabuhan masih ada ketimpangan, pengelolaan pelabuhan ini tidak boleh dilakukan oleh pemerintah dan harus dikelola oleh pihak swasta.

“Seperti selama ini di Roro Air Putih saja pengelolaan dilakukan oleh salah satu koperasi, Koperasi adalah kumpulan orang perorang bukan korporasi, intinya jika korporasi yang ditunjuk atau yang telah mendapatkan legitimasi dari pemerintah maka wajib dan jelas berkontribusi kepada pemerintah dalam pencapaian PAD, dari semangat ini juga keinginan bupati Bengkalis untuk meraih dan meningkatkan PAD,” ujar Pria yang juga aktif di berbagai organisasi.

Klaster lain adalah klaster perkebunan ini juga perlu pendataan, agar setiap tahunnya tidak lagi terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian besar, selain itu ada lagi klaster industri, Ketua kadin menyebutkan di Kabupaten Bengkalis saja ada 217 perusahaan yang kita tidak tau dari data pada saat rapat CSR di Duri beberapa waktu lalu,data mereka bergerak di bidang apa dan dimana lokasinya,”kalau pemerintah punya data yang lengkap maka ujungnya anak anak lokal yang kuliah di Bengkalis bisa ditampung bekerja disana, kalau data ini ada maka kita bisa melihat mereka bergerak di bidang apa, dan juga berapa karyawan yang mereka butuhkan setiap tahunnya melalui perguruan tinggi yang ada di Bengkalis maka kita tentu dengan mudah menyiapkan skillnya,”kata Masuri.

Klaster lain adalah klaster pariwisata dikatakan Masuri untuk di kota saja bisa di buat seperti alun alun di air mancur dan pantai andam Dewi di kemas dengan baik sehingga bisa menjadi PAD, selain itu di daerah sungai liung selat baru kecamatan Bantan ada ada pompong yang wira wiri disana dan ditepinya dilengkapi dengan gasebo gasebo dan tempat bakar ikan,”nah ini perlu juga kita kemas,”sebut Bagong.

Bagong juga menyinggung tentang Destinasi wisata di pulau Rupat, apalagi sudah termasuk kelender wisata Indonesia, tentu wajib dilengkapi dengan berbagai kebutuhan layaknya di tempat wisata lainnya, baik kuliner, cendra mata dan home stay yang memadai,”ini jelas warga disana akan lebih kreatif mencari peluang, UMKM nya pasti hidup,” katanya.

KADIN Kabupaten Bengkalis senantiasa siap jika diminta masukan juga saran untuk bengkalis masa depan sesuai amanat UU no.1 Th 1987 dan kepres No.17 Th 2010 Kadin sebagai Mitra strategis pemerintah.

Menanggapi hal tersebut wakil ketua DPRD Bengkalis Sofyan menyebutkan terkait dengan berbagai masukan dari Ketua kadin perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut terutama di bidang kemaritiman.

“Ini perlu kajian yang konfrensif jangan begitu saja kita serahkan pengelolaan pelabuhan tersebut ke Pelindo kalau itu aset pemda dan itu bisa jadi PAD bagi kita silakan, dan ini akan segera kita bahas bersama di DPRD, kita akan panggil Dinas Perhubungan kajiannya seperti apa?karena sekarang kita bicara untung rugi saat ini karena ini PAD jadi bagaimana ini jadi PAD kita, seperti daerah Buruk bakul di Kecamatan Bukitbatu itu lahannya sudah di bebaskan oleh Pemda apalagi aksesnya dekat dengan jalan tol tidak ada salahnya juga kita pikir disana di bangun pelabuhan untuk bongkar mua peti kemas,” pungkas Sofyan.(Rls)

Sumber : rri.co.id bengkalis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *