Pandemi Covid -19, Ternyata Tak Jadi Penghalang Bagi Meluaskan Investasi Bodong di Provinsi Riau

PEKANBARU, Garda45.com – Pandemi Covid-19 ternyata tak jadi penghalang bagi meluaskan investasi bodong. Kali ini Investasi Bodong terjadi di Provinsi Riau, Dengan Modus mengiming-imingi mendapatkan bonus besar. Akibat investasi itu, mereka mengalami kerugian mencapai Rp 60 Miliar.

Di dapingi kuasa hukum Mirswansyah, SH,. MH mendatangi Polda Riau untuk membuat laporan atas kerugian yang di alami klienya senilai Rp. 60 Miliar.

“Hari ini secara resmi kita buat laporan ke Polda Riau terkait dugaan Investasi Bodong yang terbesar di akhir tahun 2021 di Provinsi Riau yang merugikan klien saya kurang lebih Rp 60 miliar yang di duga di lakukan oleh MA,” ujar Mirswansyah, di depan Mapolda, Kamis (2/12/2021).

Dikatakan Mirswansyah, modus operandi dari MA ini yakni mengajak bisnis makanan seperti Sosis dan Chimory yang didatangkan dari dalam dan dari luar negeri. Contoh di Malaysia, itu modalnya Rp 1,3 juta per box selama 25 hari akan cair, keuntungannya hampir 45 persen.

“Jadi MA ini mengajak klien kami sebagai donataur/ pemodal dengan meminta uang dimuka dengan imbalan yang cukup besar, memesan sosis dari dalam dan luar negeri. Setelah diberikan, MA berjanji akan mengiming-imingi bonus besar kepada pemodal. Namun kenyataannya tidak, MA malah mengelak dan memberikan alasan tak jelas agar diberikan waktu tenggat untuk mengembalikan uang pemodal, ujar Miswamsyah.

“Hingga saat ini kerugian klien kita sebesar Rp 60 Miliar, dan ini korbannya hampir 200 orang,” jelasnya.

Menurut Mirwansyah, selain kliaenya yang 6 orang jadi korban Ivestasi Bodong tersebut, dirinya menduga ada korban lain.

“Ini baru 6 orang yang sudah resmi melapor di Mapolda Riau hari ini. Korban lain tentu masih banyak lagi. Kita tunggu saja, yakin pasti mereka akan melapor, “katanya.

Rahami Partiwi salah seorang korban Investasi Bodong yang telah bergabung sejak bulan Agustus lalu mengaku bahwa dirinya tertipu sebanyak 2,1 Miliar. Ia menyatakan tertarik untuk berinvestasi karena dijanjikan untung besar

“Saya tergiur bang karena dijanjikan untung besar. Melihat teman teman banyak yang sudah sukses, jadi kita sesama teman tentu pengen merasakan hal yang sama juga,” ujar Rahmi dengan nada sedih.

Dikatakan Rahmi, 2,1 Miliar tersebut sudah termsuk keuntungan. Namun hingga pada saat ini dirinya tidak mendapat apa apa.

“2,1 Miliar itu sudah sama dengan keuntungan bang. Modal saya 1,3 miliar sementara keuntungannya kurang lebih 800 juta,” beber Rahmi Pada Rakyat45.com

Kata Rahmi, belum mendapat untung dari uang/saham yang sudah ia tanamkan. Pasalnya, dirinya baru bergabung pada investasi tersebut sejak bulan Agustus.

“Ketika saat itu macet saya baru gabung bang. Modal saya awal Rp1,3 Miliar, keuntungan Rp 800 juta,” cetusnya.

Hal senada juga disampaikan ana yang ikut jadi korban dalam investasi Bodong tersebut. Dirinya mengaku bahwa kerugianya mencapai 1,1 Miliar.

“Untuk hari ini kami ada 6 orang yang resmi melapor di Mapolda Riau, dan ada sekitar 30 orang lagi d bawah saya yang ikut di investasi ini melalui aku. Dibawh saya modalnya berbariasi, ada yang 50 juta dan ada juga yang 60 juta bang,” tutup Ana.

Reporter : KEND ZAI.

Komentar