PEKANBARU, Garda45.com – Pemuda Milenial Kota Pekanbaru (PMP) yang di Komandoi Teva Iris selaku Ketua PMP Kembali Datangi Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (21/2/2022).
Tujuan Pemuda Milenial tersebut untuk mempertanyakan tindak Lanjut Laporan yang sudah mereka laporkan di Kejari Pekanbaru pada bulan lalu atas Dugaan Indikasi Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Sekretariat DPRD Pekanbaru Yang mencapai kerugia negara kurang Lebih 50 miliar Tahun 2020, pada Masa Jabatan PLT Sekwan, BR.
“Kita ingin silaturahmi dengan Kasi Pidsus. Dan kami juga mempertanyakan hasil dari laporan kami yang sudah kurang lebih satu bulan kami serahkan, hingga saat ini masih belum ada informasi seperti apa hasilnya, “ujar Teva
Anehnya, tambah Teva, minggu lalu kami datang ke sini dengan tujuan yang sama yaitu mempertanyakan laporan kami, dan pada saat itu Kajari menyampaikan di hadapan beberapa media bahwa laporan Pemuda Milenial Kota Pekanbaru sangat luar biasa. Nyatanya, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, ” kesal Iris.
Bukan hanya mempertanyakan hasil laporan itu saja, Pemuda milenial Kota Pekanbaru Justru menyerahkan data terbaru lagi. Dalam data terbaru yang mereka serahkan tersebut, salah satunya terkait beberapa mobil dinas yang berada di sekretariat DPRD Kota Pekanbaru.
“Ada penambahan atau data terkait mobil dinas di DPRD Kota Pekanbaru. Dalam data baru ini ada yang di lelang dan ada yang tidak, dalam data ini sudah lebih jelas. Tetapi yang kami temukan dalam data ini jumlah mobilnya hanya sekitar 9 unit yang sudah stand by di DPRD, sedangkan yang kami baca di laporan, jumlah mobilnya yang sudah dibayarkan/terealisasi untuk biaya perawatannya adalah sebanyak 32 unit, “jelas Teva.
Diutarakan Teva bahwa pihak Kejati Yang sudah Membongkar Tindak Pidana Korupsi senilai 1 miliar saja sudah jadi tersangka. Tetapi indikasi dugaan korupsi yang mencapai kurang lebih 50 Miliar di Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru tidak bisa di bongkar oleh kejaksaan negeri (Kejari) Pekanbaru.
“Ini 50 miliar loh, bukan yang kecil. Yang seharusnya saya sudah di panggil, tapi sampai saat ini saya tidak di panggil oleh kejaksaan Negeri Pekanbaru. Ada apa sebenarnya.” Tanya teva dengan rasa kesal.
Dirinya juga menduga bahwa ada salah seorang oknum yang di utus oleh BR (Terlapor) untuk mengacaukan Kejaksaan Negeri Pekanbaru supaya proses penindak lanjuti laporan tersebut terhambat.
“Saya duga bahwa ada salah seorang oknum yang di utus oleh BR untuk mengacaukan Kajaksaan Negeri Pekanbaru, dan itu sudah ada bukti sama saya siapa oknum tersebut. Mohon Pak Kajari, saya mohon tindak lanjutkan laporan kami ini dan kami memohon adanya ketransparansinya. Saya minta penegakkan hukum dan kepastian hukum, ” teriak Ketua Milenial, Teva Iris di loby Kejari Pekanbaru.
Hal senada juga di sampaikan oleh Thabrani sebagai dewan Pengawas Pemuda Milenial Kota Pekanbaru yang juga sebagai Ketua LP-KPK Provinsi Riau. Pihaknya sangat menyayangkan sikap dari pada pihak Kejaksaan Negeri Pekanbaru yang tidak bisa membongkar kasus Indikasi Korupsi yang terjadi di Sekretariat DPRD.
“Inilah yang terjadi di kejaksaan negeri Pekanbaru saat ini, yang dimana ketika melihat kasus besar indikasi korupsi yang di duga di lakukan oleh BR Mantan PLT Sekwan DPRD Pekanbaru sebanyak kurang lebih 50 miliar di diamkan saja. Sementara kasus mobil yang hanya harganya tidak seberapa dan yang memang bukti sudah di sampaikan salah satu oknum anggota Dewan bahwasanya dirinya tidak menguasai mobil tersebut dan sudah mengembalikan dengan segala bukti, tetapi justru itu yang lebih di ungkit-ungkit bahkan di ciptakan kondisi yang tidak kondusif di Kota Pekanbaru, “jelasnya.
Dikatakan Ketua LP-KPK ini bahwa di balik aksi yang selama ini yang di lakukan oleh oknum-oknum mahasiswa adalah diduga atas suruhan Mantan PLT Sekwan DPRD (BR).
“Kita tau selama ini demo berjilid-jilid, dan kita telah ada bukti bahwa itu salah satu permainan dari BR untuk menyuruh para oknum-oknum mahasiswa dengan uang kecil untuk membikin sukma di Kota Pekanbaru untuk tidak kondusif. Ayo mari kita buktikan, kita adu data dan kita adu argument, panggil kita, “tantang Thabrani sembari menunjukan bukti bukti terbaru yang di serahkan ke Kejaksaan Negeri Pekanbaru.
Thabrani menegaskan bahwa dirinya tidak akan berhenti dan tidak akan mundur untuk memperjuangkan laporanya tersebut, bahkan dirinya katakan bahwa kasus ini akan di bawa ke tingkat nasional.
“Saya tegaskan. Saya selaku dewan pengawas Pemuda Milenial Kota Pekanbaru tidak akan diam dan saya akan membawa kasus ini sampai ketingkat nasional, “tegasnya.
Sebelumnya, Pemuda Milenial Kota Pekanbaru (PMP) dan beberapa elemen dan organisasi lainya telah melaporkan mantan Plt Sekwan DPRD Kota Pekanbaru Inisial BR atas dugaan Tindak Pidana Korupsi yang mencapai kurang lebih 50 Miliar di Sekretariat DPRD Ta.2020.
Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru Melalui KasiIntel Lasargi Marel, SH., MH ketika dikonfirmasi Garda45.com. Marel menjawab “Sedang Proses dan Masih tahap intelijen,” singkat Marel.
Sementara itu, Mantan Plt Sekwan DPRD Kota Pekanbaru, BR (Terlapor) atas dugaan Tindak Pidana Korupsi ketika media ini konfirimasi, hingga tayangnya berita ini konfirmasi tidak di terjawabkan.
Reporter : KEND ZAI.
Komentar