PEKANBARU, Grada45.com – Ketua Pemuda Millenial Pekanbaru (PMP) kembali memenuhi undangan penyidik Polda Riau, Selasa (30/8/22) pagi. Teva iris dipanggil kembali untuk melengkapi berkas pemeriksaan soal laporan tentang aksi pornografi yang terjadi dalam turnamen golf piala Gubernur riau tahun 2022.
Pantauan Media ini, Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru Teva iris nampak mendatangi polda Riau pada hari selasa pagi yang didampingi oleh Tim Hukum PMP, Renita S.H,M.H,Dwi Settyiarini S.H,M.H dan juga Metri Diamuri S.H.
Bertempat di depan Mapolda Riau
Teva Iris menyampaikan, pihak nya datangi Polda Riau dalam rangka memenuhi penyidik dari Dirreskrimsus Polda Riau. Ini merupakan undangan yang kedua kali dari penyidik. Dimana penyidik meminta keterangan soal Laporan Pornografi yang dibuat.
“Ini adalah pemanggilan yang kedua kali dari pihak penyidik polda Riau.Penyidik memberikan 18 pertanyaan untuk melengkapi berkas. Undangan ini sebagai tindak lanjut dari laporan dengan No:LP/B/382/VIII/2022/SPKT/Riau tanggal 22 Agustus 2022 tentang tindak pidana pornografi atau porno aksi, ” kata Teva Iris.
Pemuda Millenial Pekanbaru meminta agar penyidik bisa fokus dalam menangani persoalan ini. Sebab apa yang ada didalam vidio tersebut sangat merusak moral terutama generasi muda. Ini bisa jadi preseden buruk bagi Riau sebagai tanah melayu. Bagaimana mungkin ha seperti ini akan dijadikan sebuah contoh bagi generasi muda.
“Penyidik harus bisa menindak dan memberikan hukuman bagi mereka mereka yang terlibat tanpa ada tebang pilih. Semua yang ada dikegiatan itu harus diperiksa dan ditanyai sejauh mana keterlibatannya hingga terjadinya aksi pornografi tersebut.Termasuk mereka mereka yang membiarkan adanya kegiatan yang telah mencoreng marwah melayu sebagai daerah yang berlaku adat bersandikan syarak dan syarak bersandikan kitabullah. Perbuatan ini sangat bertentangan dengan hukum apa lagi norma agama, ” uajr Teva dengan Suara Lantang.
Menurut Ketua PMP ini, penyidik bisa menindak siapapun yang ada dalam vidio tersebut. Baik penari sag telah lancang melakukan tarian diatas meja undangan dengan melenggak lenggokan tubuh. Selain itu siapa yang menyuruh penari melakukan aksi tersebut juga harus ditindak karena telah mempermalukan masyarakat riau. Belum lagi orang yang nampak dengan jelas melakukan aksi foto ataupun merekam penari dari bawah. Mungkin panitia selaku penanggung jawab acara juga mesti dimintai pertanggung jawabannya.
“Kami PMP sebagai organisasi generasi muda sangat mengutuk adanya kegiatan seperti itu. Bagaimana bisa untuk membentuk karakter bangsa serta memperbaiki akhlak generasi bangsa jika mereka mereka yang dituakan memberikan contoh seperti itu. Apa tidak akan rusak bangsa ini jika contoh itu diikuti oleh generasi muda.Apalagi acara resmi sebuah turnamen gubri,” ujarnya.
Dirinya berharap agar penyidik konsen dalam melakukan penyidikan kasus ini. Jika dibiarkan maka akan ada kegiatan kegiatan lain dikemudian hari yang bisa lebih vulgar dari yang terjadi hari ini.
“Penyidik tidak boleh mengabaikan dan membiarkan kegiatan pornografi ini berkembang dibumi melayu agar kedepan bumi melayu tetap jadi negeri yang agamis, ” tutup Teva.
Reporter : KEND ZAI.
Komentar